Mohon tunggu...
Muhammad Isya
Muhammad Isya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Capcut Pada Pengenalan Kecerdasan Logis Matematika Anak SD Kelas Rendah

3 November 2024   19:52 Diperbarui: 3 November 2024   21:08 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendidikanmatematika di tingkat dasar memiliki peranan penting dalam membentuk kemampuankognitif anak. Matematika tidak hanya sebagai ilmu yang mempelajari angka dansimbol, tetapi juga sebagai alat untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis. Sedangkan, perubahan zaman yang sangat cepat menyebabkan peningkatansignifikan pada komunitas lingkungan hidup, yang didorong oleh transkulturasidan perkembangan teknologi serta pengetahuan yang mengakibatkan dunia pendidikantelah berjalan secara dinamis seiring dengan era globalisasi. Dalam era digitalini, penggunaan media pembelajaran yang menarik dan interaktif sangatdiperlukan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap matematika.Salah satu aplikasi editing video yang populer dan dapat dimanfaatkan untukmenciptakan konten pembelajaran yang interaktif adalah CapCut (Panggabean, 2024). Penggunaan mediapembelajaran berbasis teknologi didukung oleh beberapa regulasi di Indonesia,salah satunya adalah PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan, Pasal 129 menyebutkan bahwa pendidik harus memanfaatkanteknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Selain regulasi, kajian ini juga terdapat beberapa teori yang mendukung yaitu:

1.     TeoriMultiple Intelligences dalam Pembentukan Kecerdasan Manusia

Setiap anak memiliki berbagai kecerdasan berbeda yang harus diakuidan dikembangkan melalui pendekatan yang tepat dalam pendidikan, bukan denganmengukur kecerdasan secara linier seperti hanya melalui tes IQ. HowardGardner mengatakan bahwa Multiple Intelligences berbagai jeniskecerdasan membentuk kecerdasan manusia. Salah satu jenis kecerdasan ini adalahkecerdasan logis-matematis, atau kecerdasan (logos), yang mencakupkemampuan untuk berpikir secara abstrak dan numerik serta kemampuan untukmenyelesaikan masalah matematis atau logis. Gardner mengidentifikasi delapanjenis kecerdasan, yaitu:

1.    Kecerdasan Linguistik

2.    Kecerdasan Logis-Matematis

3.    Kecerdasan Spasial

4.    Kecerdasan Musik

5.    Kecerdasan Kinestetik

6.    Kecerdasan Interpersonal

7.    Kecerdasan Intrapersonal

8.    Kecerdasan Naturalis (Edy, 2021).

Penerapan teori multiple intelligences di sekolah dasar memungkinkanpara guru untuk mengembangkan berbagai metode pengajaran yang disesuaikandengan kecerdasan siswa yang berbeda, seperti kecerdasan kinestetik,linguistik, dan logika-matematika (Nurhayati, 2016).

2.    TeoriKontruktivisme

Susanto (2013) menjelaskan bahwa teorikonstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan secaralangsung dari guru ke peserta didik, melainkan dibangun secara aktif olehpeserta didik sendiri berdasarkan pengalaman yang mereka miliki sebelumnya. Suhartini,(2021) Teorikonstruktivisme dalam pembelajaran matematika menekankan bahwa siswa adalahpembelajar aktif yang membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman daninteraksi. Salah satu penerapan utama dari teori ini adalah pembelajaran berbasismasalah (Problem-Based Learning), di mana siswa dihadapkan pada situasi nyatayang membutuhkan penerapan konsep matematika untuk mencari solusi. Misalnya,siswa dapat diminta untuk merancang anggaran untuk kegiatan sekolah, yangmelibatkan perhitungan biaya dan pemahaman tentang persentase. Selain itu,pembelajaran kooperatif juga menjadi strategi efektif, di mana siswa bekerjadalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas matematika, meningkatkaninteraksi sosial dan memungkinkan mereka belajar dari satu sama lain.Penggunaan alat peraga dan teknologi, seperti aplikasi grafis untukmemvisualisasikan fungsi matematika atau manipulatif untuk memahami konsepgeometri, juga sangat mendukung pemahaman siswa. Mendorong refleksi dan diskusidi antara siswa setelah menyelesaikan masalah membantu mereka menjelaskanlangkah-langkah yang diambil dan alasan di balik pilihan tersebut. Terakhir,penilaian yang berfokus pada proses, seperti menggunakan portofolio dan proyek,memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka selamaproses belajar, bukan hanya hasil akhir. Dengan menerapkan prinsip-prinsipkonstruktivisme, pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan relevan bagisiswa, serta membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalamtentang konsep-konsep matematika. Visualisasi yangkreatif dan interaktif, siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep dasarmatematika. Pengembangan teknologi yang cepattelah membuka banyak pintu untuk aplikasi multimedia seperti CapCut.Aplikasi ini dapat digunakan sebagai alat kreatif untuk membantu anak-anak,terutama anak-anak SD kelas rendah, memahami konsep kecerdasan logos danhubungannya dengan berpikir logis dan matematis. Oleh karena itu, denganmenggunakan media yang menarik dan mudah dipahami, seperti video, anak-anakdapat dengan menyenangkan belajar konsep dasar matematika.

 

Manfaat dan Tantangan dalamPenerapan Aplikasi Capcut

MengintegrasikanCapCut dalam pengenalan kecerdasan logis matematika kepada siswa sekolahdasar, para pendidik dapat membuka berbagai manfaat yang melampaui batas kelas.Misalnya, kemampuan pembuatan video interaktif dan menarik dari CapCut dapatmembangkitkan minat baru pada matematika, memotivasi siswa untuk lebihmendalami subjek tersebut. Selain itu, sifat visual-sentris CapCut dapatmemenuhi kebutuhan siswa dengan kecerdasan visual-spatial, memfasilitasipemahaman yang lebih komprehensif tentang konsep matematika. Ketika siswamembuat video mereka sendiri, mereka mengembangkan keterampilan penting sepertiberpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama, semua sambil membangunkepercayaan diri dalam kemampuan siswa untuk berkomunikasi ide-ide komplekssecara efektif.

Platform digital CapCutmemungkinkan siswa mengembangkan keterampilan teknologi mereka, aset vital diera digital saat ini. Mengadopsi CapCut, para pendidik dapat menciptakanlingkungan belajar yang dinamis dan menarik yang tidak hanya memupuk apresiasiyang lebih dalam terhadap kecerdasan logis matematika, tetapi jugamempersiapkan siswa untuk sukses di dunia yang semakin kompleks dan terhubung. PenerapanCapCut sebagai AI dalam pendidikan menghadapi beberapa tantangan.Salah satu kekhawatiran utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman dikalangan pendidik tentang teknologi AI dan potensi aplikasinya di dalamkelas. Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan integrasi CapCut yangtidak efektif, yang pada gilirannya menghasilkan dampak minimal pada hasilpembelajaran siswa. Tantangan lainadalah kebutuhan untuk investasi yang signifikan dalam pelatihan danpengembangan guru. Para pendidik memerlukan pelatihan tentang caramengintegrasikan CapCut secara efektif ke dalam praktik pengajaranmereka, serta cara membuat konten video interaktif dan menarik yang sesuaidengan standar kurikulum.

Kebutuhanakan infrastruktur dan sumber daya juga menjadi suatu momok tersendiri dalam mendukungpenggunaan CapCut di dalam kelas. Ini mencakup akses ke perangkat,konektivitas internet, dan perangkat lunak, yang bisa menjadi hambatansignifikan bagi sekolah-sekolah di daerah berpenghasilan rendah. Lebih jauhlagi, penggunaan AI dalam pendidikan juga menimbulkan kekhawatiran etis.Misalnya, mungkin ada kekhawatiran tentang privasi data siswa, serta potensi AIuntuk menggantikan peran guru.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Armstrong, T. (2002). Kecerdasan Majemuk: CaraMengembangkan Multiple Intelligences Anak di Rumah dan Sekolah(Terjemahan). Bandung: Mizan Pustaka, Hal 45.

Edy,S. (2021). Teori Kecerdasan Majemuk dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan danPembelajaran, Vol. 8(2), hlm. 45-60.

Nurhayati. (2016). Penerapan Teori MultipleIntelligences di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1),67-75.

Panggabean, J., Z. (2024). Teknologi MediaPembelajaran (Penerapan Teknologi Media Pembelajaran di Era Digital).Yogyakarta: PT Green Pustaka Indonesia.

Suhartini,E. (2021). Penerapan Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika diSekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Matematika.  Vol. 10(2), 123-13

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajarandi Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media, Hal 85.

Suyitno, H. (2004). Penerapan Teori Konstruktivismedalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2),137-144.

            . Permendikbudristek No. 17 Tahun 2010tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun