Mohon tunggu...
muhammad isra
muhammad isra Mohon Tunggu... Guru - Guru di SLB N 1 Pangkep

Bergerak dalam bidang Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Makna Wawasan Kebhinekaan Global

8 November 2023   01:00 Diperbarui: 8 November 2023   01:25 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) Universitas Negeri Malang menyelenggarakan diklat wawasan kebhinekaan global secara daring menggunakan platform google meet. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Daljab 2023 Angkatan 2 Kelas 001 Pendidikan Luar Biasa merupakan salah satu bagian penting dalam rangkaian pembelajaran. Bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai kebhinekaan, mengapresiasi keragaman budaya, dan menumbuhkan sikap toleransi pada mahasiswa PPG sebagai bekal menjadi guru profesional.

Diklat wawasan Kebhinekaan Global yang dilaksanakan pada Minggu 22 Oktober 2023, merupakan kegiatan yang relevan dengan konteks pendidikan saat ini. Guru harus mempersiapkan diri agar mampu membentuk karakter peserta didiknya, karena guru merupakan perpanjangan tangan pendidikan dalam membentuk pandangan dan pemahaman generasi muda tentang dunia. Oleh karena itu guru harus memiliki pandangan yang luas dan pemahaman yang mendalam mengenai keragaman budaya, etnis, agama, bahasa dan perspektif yang berkembang di seluruh dunia.

Kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global memungkinkan kami sebagai mahasiswa dan calon guru profesional untuk melibatkan diri dalam berbagai pengalaman. Cerita pengalaman pribadi dari Dr. Wiwik Dwi Hastuti, S.Pd. M.Pd, dan Dr. Ranti Novianti, M.Pd, mengenai berbagai budaya dan bagaimana mereka berinteraksi dengan beragam masyarakat menjadi insight baru bagi kami. Mereka berbagi pengalaman menarik dalam merasakan keindahan perbedaan dan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi perbedaan serta konflik budaya.

Konsep dunia yang berwarna mengajarkan kami mengenai bagaimana menghargai perbedaan. Menjadi tugas Guru, membuka pemahaman peserta didik tentang budaya yang ada di dunia. Memberikan pemahaman bahwa perbedaan bukanlah sebuah perpecahan tetapi kekayaan. Pemahaman ini menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang toleran, inklusif, dan sadar akan keragaman global.

Kegiatan WKG membuka mata kami terhadap adanya tantangan menciptakan Indonesia yang harmoni disaat dunia yang semakin terglobalisasi. Pentingnya pendidikan yang berorientasi global, tanpa harus mengikis penghargaan terhadap keragaman yang ada di tanah air Indonesia. Sebagaimana dalam pasal 32 ayat (1) Undang-undang dasar 1945 bahwa 'Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya'. Menjadi pelajaran penting bagi guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga dunia yang toleran dan menghargai perbedaan serta dapat berkontribusi secara positif dalam lingkungan global.

Pelatihan ini mengajak kami merenung dan mengenali identitas seorang guru agar sadar terhadap setiap tindakan yang dilakukan. Setiap tindakan kecil seorang guru dalam menghormati perbedaan adalah langkah menuju dunia yang lebih damai. Prinsip kedamaian yang disampaikan oleh Sekjend PPB, Mr. Javier Perez de Cuellar bahwa 'Kedamaian harus dimulai dari hati setiap kita. Melalui refleksi yang tenang dan serius mengenai arti kedamaian, cara-cara baru dan kreatif dapat ditemukan untuk mengembangkan pengertian, persahabatan, dan kerjasama diantara orang-orang'. Seorang guru harus memiliki rasa cinta dan kasih sayang, welas asih dan sikap damai dalam menghadapi peserta didik. Sehingga Peserta didik dapat menerima perbedaan yang ada pada diri sendiri, dan orang lain serta menumbuhkan semangat pantang menyerah.

Materi akhir mengenai sekolahku bhineka dan sekolahku yang damai memegang peran penting dalam diklat, menjelaskan bagaimana mengejar pendidikan yang inklusif dan ramah perbedaan. Konsep ini jelas tertuang dalam semboyan Bhinneka tunggal Ika yang tertuang dalam PP No 6 Tahun 1951 yaitu 'Walaupun berbeda-beda tetap satu'. Dalam peran sebagai guru, kami belajar menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendukung semua peserta didik tanpa memandang latar belakang. Praktik penanaman nilai-nilai keberagaman membutuhkan keteladanan, kolaborasi, dan kontribusi semua pemangku kepentingan. Hal ini juga menjadi langkah preventif atas isu-isu kekerasan disekolah yang marak terjadi.

Mengikuti diklat wawasan kebhinekaan global menjadi pengalaman berharga. Tidak hanya membantu kami memahami pentingnya keragaman, tetapi juga memberika insight bagi kami untuk terhubung dengan dunia yang semakin berkembang. Berkontribusi menciptakan dunia yang toleran dan lebih inklusif menjadi pengalaman berharga dalam mengajar dan membimbing peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun