Mohon tunggu...
Muhammad isra
Muhammad isra Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu berusaha

tiakar,kecamatan guguak,KAB.50 kota

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wisata Lobang Jepang

15 Desember 2021   21:53 Diperbarui: 15 Desember 2021   21:59 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kota Bukittinggi adalah salah satu kota yang ada di daerah Sumatera Barat yang memiliki topografi berbukit-bukit dan berlembah, beberapa bukit tersebut tersebar dalam wilayah perkotaan, diantaranya Bukit Ambacang, Bukit Tambun Tulang, Bukit Mandiangin, Bukit Campago, Bukit Kubangankabau, Bukit Pinang Nan Sabatang, Bukit Canggang, Bukit Paninjauan dan sebagainya. Selain itu, terdapat lembah yang dikenal dengan Ngarai Sianok dengan kedalaman yang bervariasi antara 75110 meter yang didasarnya mengalir sebuah sungai yang disebut dengan Batang Masang.

 Kota Bukittinggi merupakan kota yang memiliki serangkaian sejarah di tiga dekade ini. Seperti masa Belanda, masa Jepang dan masa kemerdekaan Indonesia. Pada awal masa kedudukan Jepang di Bukittinggi tepatnya pada tanggal 17 Maret 1942 bala tentara Jepang telah menduduki Bukittinggi dan Padang tanpa mendapat perlawanan dari pihak Belanda. Hal ini dapat kita lihat dari salah satu sejarah terowongan bawah tanah yang sangat panjang atau disebut dengan Lubang Japang.

Lubang Jepang atau Lubang Japang (sebutan bahasa Minang) merupakan salah satu objek wisata yang ada di daerah Sumatera Barat tepatnya di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah kota Bukittinggi. Lubang Japang ini adalah sebuah terowongan yang memiliki panjang 1400 meter dan berkelok-kelok. Terowongan ini letaknya sekitar dua meter di bawah permukaan tanah kota Bukittinggi. Terowongan atau Lubang Japang ini merupakan terowongan bersejarah yang panjang bagi bangsa Indonesia umumnya karena Lubang Japang ini merupakan suatu lubang perlindungan atau tempat persembunyian tentara Jepang dalam menghadapi perang. Lubang Japang dibangun dengan tujuan kepentingan pertahanan tentara Jepang dalam Perang Dunia II dan perang Asia Timur Raya (Dai Tora Sensos) atas perintah pemerintah militer Angkatan Darat Jepang untuk Sumatera berkedudukan di Bukittinggi dengan komandan Tentara Pertahanan Sumatera Jenderal Watanabe. Lubang Japang ini ada 21 terowongan yang digunakan untuk menyimpan amunisi, sebagai tempat tinggal, ruang pertemuan, para Romusha (pekerja paksa) ruang makan, dapur, penjara, ruang pendengaran, ruang penyiksaan, ruang spionase, ruang penyergapan, dan gerbang melarikan diri (There are 21 tunnels in the bunker which were used to store ammunition, as residences, meeting rooms, the Romusha (forced labourer) dining room, kitchen, prison, hearing room, torture room, espionage room, ambush room, and the escape gate.)

Dalam pembuatan Lubang Japang ini pun rakyat Indonesia dihadirkan dari wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Dari sumber yang diperoleh, rakyat yang membangun Lubang Japang atau terowongan ini dihadirkan agar mereka tidak mengetahui bahasa yang digunakan di Bukittinggi. Sehingga mereka sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Para romusha pun dijaga dan diawasi oleh tentara Jepang agar tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka sebagai romusha. Tujuan penelitian ini adalah :

  • Untuk mengetahui kapan Lubang Japang itu dibuat,
  • Untuk mengetahui bagaimana kronologis pembuatan Lubang Japang di Bukittinggi, (3)
  • Untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam pembuatan Lubang Japang di Bukittinggi
  • Untuk megetahui bagaimana peran rakyat Indonesia dalam pembuatan Lubang Japang,
  • Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Lubang Japang terhadap kota Bukittinggi.

Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah disajikan dapat ditarik kesimpulan bahwa Lubang Japang atau yang disebut dengan terowogan bawah tanah bahkan kota bawah tanah yang dibuat oleh tentara Jepang. Dibuatnya Lubang Japang Bukittinggi ini memiliki dua versi, yaitu versi Perwira Jepang dan versi salah seorang tenaga kerja Indonesia di Bukittinggi yang merupakan para pejuang kita yang tinggal di Bukittinggi Kabupaten Agam. Lubang Japang ini berada di jalan Panorama dekat Ngarai Sianok yang merupakan tempat yang strategis bagi Jepang. Lubang Japang tidak hanya ada di Panorama Bukittinggi saja, namun di bagian-bagian wilayah di Bukittinggi ini juga ada sejenis terowongan, seperti di samping kantor Wali Nagari Taluak IV Suku Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Tetapi, Lubang Japang itu tidak berada di bawah tanah melainkan berada di dasar tanah dengan gundukan yang timbul dan disemen pada masa Jepang itu.

Dapat dikatakan, bahwa dengan adanya terowongan bawah tanah ini Jepang ingin membuat kota yang berada di bawah tanah. Terowongan bawah tanah (Lubang Japang di Panorama) ini merupakan hasil penggalian dari para pekerja yang dikerahkan ratusan orang jumlahnya. Tanah yang digali hingga kedalaman 1.400 meter dan bekas tanah galiannya dibuang ke Ngarai yang kedalaman dasarnya sangat dalam. Pada waktu itu penggalian dilakukan atas perintah Letjen Moritake Tanabe guna untuk perlindungan perang. Akibat kekalahan perang Jepang terhadap pihak Sekutu maka, lumpuhlah Jepang dengan pengeboman kota Nagasaki dan Hirosima oleh Amerika. Akibat kekalahannya Jepang pun memusnahkan bukti-bukti ataupun berkas-berkas bahkan semua bekas-bekas mengenai rencana, gambar, spesikasi dan anggarannya sudah dibakar dan tidak ada lagi baik itu dokumen-dokumen resmi ataupun tidak resmi dan bahkan surat pribadipun sudah hangus dibakar. Saat kekalahannya pun sebagian orang-orang Jepang yang ada di Indonesia serta Letjen Moritake Tanabe pada saat itu kembali ke kampung halamannya (Negara Jepang).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun