Mohon tunggu...
Imam Muhajirin Elfahmi
Imam Muhajirin Elfahmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Grounded Business Coaching

Jaringan Indonesia Berdaya Pendiri Lembaga Inkubator Bisnis Wirausaha Nusantara Pendiri Rumah Pemberdayaan UMKM dan Pengusaha Pribumi Indonesia Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024 Anugerah Inspiring Person of the Year 2024 Legacy Indonesia Times Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Coach Fahmi: Memanfaatkan Insentif Pajak, Mendorong UMKM Menuju Industri Modern

13 Januari 2025   09:43 Diperbarui: 13 Januari 2025   09:43 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM pada 2024 mencapai sekitar 64 juta unit, menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Namun, tantangan besar masih menghadang, mulai dari daya saing rendah, keterbatasan akses permodalan, hingga lemahnya inovasi bisnis.

Salah satu strategi pemerintah dalam mendukung ketahanan UMKM adalah pemberian insentif pajak. Pemerintah telah memperpanjang tarif Pajak Penghasilan (PPh) Final 0,5% hingga akhir 2025 dan membebaskan PPh bagi UMKM dengan omzet di bawah Rp 500 juta per tahun. Kedua kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban pajak dan meningkatkan likuiditas pelaku usaha kecil agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya lebih optimal.

Bagi UMKM, insentif pajak ini adalah angin segar. Dengan pajak yang lebih ringan, pelaku usaha memiliki lebih banyak ruang untuk mengalokasikan modal ke dalam inovasi, ekspansi, dan digitalisasi usaha. Apalagi, banyak UMKM masih dalam masa pemulihan pasca pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor usaha kecil. Insentif ini bisa menjadi stimulus kuat agar UMKM bisa lebih bertahan dan berkembang.

Selain insentif pajak, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi langkah nyata dalam memperkuat UMKM, khususnya di sektor pangan dan agribisnis. Pemerintah mewajibkan penggunaan bahan baku lokal dalam program ini, sehingga petani, peternak, dan produsen makanan kecil dapat memperoleh pasar yang lebih luas dan stabil. Jika dioptimalkan dengan baik, program ini bisa menjadi katalisator pertumbuhan UMKM di berbagai sektor terkait.

Peluang besar UMKM di tahun 2025 adalah transformasi menuju industri modern. Digitalisasi, peningkatan standar produksi, dan kolaborasi dengan ekosistem bisnis yang lebih luas menjadi kunci keberhasilan. Pelaku UMKM perlu meningkatkan kapasitas manajemen bisnis, pemanfaatan teknologi, dan strategi pemasaran agar bisa bersaing di era globalisasi.

Momentum terbaik untuk bertumbuh bagi UMKM adalah sekarang. Dengan kebijakan pro-UMKM yang semakin diperkuat, tahun 2025 menjadi titik awal bagi UMKM untuk naik kelas. Pelaku usaha tidak boleh hanya menunggu bantuan, tetapi harus proaktif memanfaatkan setiap peluang yang ada. Inovasi dan kreativitas menjadi kunci utama dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

Untuk memastikan keberlanjutan usaha, UMKM perlu mengoptimalkan insentif pajak, memanfaatkan teknologi digital, meningkatkan kualitas produk, membangun jaringan bisnis, dan mengelola keuangan dengan baik. Pemerintah telah menyiapkan berbagai stimulus dan regulasi, kini saatnya UMKM bergerak maju dan berkembang menuju industri modern.

Saya optimistis bahwa jika UMKM mampu beradaptasi dengan baik, mereka akan menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi Indonesia. Ayo Gemilangkan Ekonomi Kerakyatan Indonesia. (CF)

Tulisan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi, S.Pd., SH., MM
Jaringan Indonesia Berdaya
Pendiri Lembaga Inkubator Bisnis Wirausaha Nusantara
Pendiri Rumah Pemberdayaan UMKM dan Pengusaha Pribumi Indonesia
Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024
Anugerah Inspiring Person of the Year 2024 Legacy Indonesia Times Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun