Mohon tunggu...
Muhammad Irwan
Muhammad Irwan Mohon Tunggu... -

Mengikatlah Diri ke Musafir Ulama dan Ulama Musafir lalu teruslah mengikat Simpulnya dengan kuat, teruslah mengikuti sampai akhirnya kembali kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Puncak Lawu, Ternyata Surga itu diatas Api

28 Juli 2017   11:27 Diperbarui: 28 Juli 2017   12:58 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur pendakian puncak lawu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah

Sejuta Pesona

Jangan mengaku traveler sejati apalagi mengaku pendaki kalau tidak pernah pergi ke gunung lawu

Gunung lawu menyimpan sejuta pesona keindahan alamnya

Ada Tawangmangu, cemoro sewu, grojogan sewu, air terjun jumog, telaga sarangan, kebun teh kemuning, candi cetho, candi sukuh dan obyek wisata lainnya

Gunung lawu dijuluki SevenSummits Of Java (tujuh puncak pulau jawa),itu julukan yang dinisbatkan oleh para pendaki

 

Minus 5 derajat

Meski sudah banyak yang jadi korban keganasan gunung lawu, namun kejadian itu tak pernah menyurutkan nyali para pendaki dan traveler untuk mengurungkan niatnya

Justru jumlahnya terus bertambah, apalagi pada waktu liburan panjang, banyak traveler menghabiskan waktunya untuk melepas penat dengan muncak di Lawu

Suhu dipuncak lawu sangat dingin bisa mencapai minus 5 derajat, para traveler dan pendaki pemula tidak disarankan muncak tanpa didampingi pendaki senior

Tiga Puncak Lawu

Gunung lawu menawarkan tiga pilihan bagi yang ingin mengexplore hingga ke puncak

Ada tiga puncak yang dimiliki gunung lawu

Puncak yang paling tinggi adalah pucak Hargo Dumilah, puncak ini memiliki ketinggian 3265 mdpl. Dua puncak lain ada puncak Hargo Dumiling dan Puncak Hargo Dalem

Lawu termasuk salah satu gunung yang disakralkan dipulau jawa, banyak menyimpan misteri dan legenda yang tetap memiliki daya tarik tersendiri untuk mengupasnya

Cerita yang paling kuat berkembang, dulu Raja Majapahit Prabu Brawijawa V sering melakukan ritual bertapa dipuncak Hargo Dalem

Konon sang prabu bertapa di Hago Dalem hingga mengalami pamoksan (mukso) hilang menyatu dengan sang hyang widi

Pada puncak Hargo Dumiling diyakini masyarakat menjadi tempat pamoksan Ki Sabdopalon Nayagenggong abdi setia Prabu Brawijaya V

Sedangkan puncak Hargo Dumiling lebih banyak dipakai pertapaan penganut ilmu kejawen

Semar Pelindung Raja-Raja Jawa

Dalam Serat Darmagandhul disebutkan Sabda Palon merupakan penasihat spiritual yang berilmu tinggi dari Raja Brawijaya V, raja Majapahit terakhir. Konon karena kedigjayaannya dia bisa memerintah seluruh makhluk halus di tanah Jawa.

Di kitab kesusastraaan Jawa karya Ki Kalamwidi tersebut juga disebutkan kalau Sabda Palon merupakan sosok yang sama dengan tokoh pewayangan bernama Semar atau Manik Maya yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.

Sehingga konon sosok Sabda Palon ini juga merupakan makhluk gaib yang menjadi pelindung dan penjaga raja-raja di tanah Jawa sejak 525 tahun sebelum masehi (SM) yang bisa menitis kepada seseorang.

Sang Manik Maya ini juga disebut-sebut dapat membuat kawah air panas di atas sejumlah gunung berapi di tanah Jawa bergolak.

Bagi orang Jawa yang berpegang pada kawruh Jawa pastilah memahami tentang apa dan bagaimana Semar.

Suara Tanpa Rupa Penjaga Pulau Jawa

Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa Semar adalah merupakan utusan gaib Gusti Kang Murbeng Dumadi (Tuhan Yang Maha Kuasa) untuk melaksanakan tugas agar manusia selalu menyembah dan bertaqwa kepada Tuhan, selalu bersyukur serta berjalan pada jalan kebaikan.

Di kalangan spiritualis Jawa pada umumnya, keberadaan Semar diyakini berupa "suara tanpa rupa".

Secara khusus bagi yang memahami lebih dalam lagi, keberadaan Semar diyakini dengan istilah "mencolo putro, mencolo putri", artinya dapat mewujud dan menyamar sebagai manusia biasa dalam wujud berlainan di setiap masa

Tempat Sakral Puncak Lawu

Para pendaki dan traveler terutama untuk pendaki pemula berlakulah sopan dan ramah selama berada di gunung lawu

Ada tata cara (toto kromo : bahasa jawanya)yang mesti dipatuhi

Di Gunung lawu banyak tempat yang dikeramatkan/disakralkan oleh raja raja Jawa dulu hingga sekarang termasuk kerajaan Mangkunegaran Surakarta

Tempat yang dikeramatkan yang perlu diketahui para pendaki dan traveler yaitu Sendang Derajat, Sendang Inten, Sumur Jalatunda, Sendang Penguripan, Pringgodani, Kawah Candradimuka, dan Repat Kepanasan/Cakrasurya.

Surga Itu Diatas Api

Wilayah Nusantara ini dikelilingi 127 gunung berapi yang masih aktif , Indonesia tercatat memiliki gunung berapi yang masih aktif terbanyak didunia

Sebagian besar gunung berapi berada di pulau jawa, sisanya tersebar mulai dari sumatera hingga papua

Pulau jawa konon terkenal dengan sebutan surganya dunia

"orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman", sekilas lirik lagunnya koes plus menggambarkan betapa suburnya tanah jawa, tongkat kayu saja ditanam ditanah jawa bisa hidup

Namun tempat yang paling subur di tanah Nusantara ini menyimpan sejuta misteri

Dibalik indahnya panorama dan tanahnya yang subur, ternyata surga itu berada di atas api

Kesuburan pulau jawa berkaitan sekali dengan keberadaan gunung berapi, daerah yang dekat dengan gunung berapi pertaniannya tumbuh subur, berbagai macam tumbuhan dan pohon hidup alami

Seperti daerah lereng gunung merapi di wilayah Jogjakarta, magelang pertaniannya yang subur, daerah lereng gunung semeru di jatim dan gunung salak di bogor

Dibalik tanahnya yang subur dibawahnya tersimpan lahar api yang sewaktu --waktu bisa keluar melalui letusan gunung dan bisa membakar apa saja yang dilewatinya

Saya baru sadar ternyata surga itu berada diatas api

 

Penduduk Surga dituduh Syirik

Tradisi uri-ur alami;jawaatau merawat alam dilakukan masyarakat jawa sudah turun temurun, kemudian menjadi tradisi budaya seperti ruwatan atau sedekah bumi

Sampai sekarang tradisi budaya itu masih bisa kita lihat, ritual uri-uri di Gunung Merapi, Gunung Lawu, Gunung Tidar Magelang, Gunung Salak di Bogor, Gunung Semeru di Jatim, Gunung Kelud dan digunung-gunung berapi lainnya

Masyarakat tetap menjaga tradisi uri-uri alam meski banyak yang menuduhnya syirik, kejawen atau ilmu kebathinan

Awalnya yang menuduh syirik bukan berasal dari penduduk jawa sendiri, mereka yang menuduh syirik berasal dari luar daerah nusantara 

Namun kini sesama penduduk jawa ikut -- ikutan menuduh syirik tradisi uri-uri alam yang sudah lama dilakukan, kini tradisi budaya masyarakat jawa itu seakan asing dan dianggap takhayul (sesuatu yang dianggap khayalan belaka).

 

Tradisi Uri-uri di Pengalengan Jawa Barat

Masyarakat di Kampung Adat Cikondang, Pangalengan, Jawa Barat telah lama menerapkan kearifan lokal dalam memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.

Sesuai dengan cara berpikir dan tradisi-tradisi yang berlangsung pada zamannya, mereka telah mampu menciptakan cara-cara untuk melestarikan keseimbangan lingkungan hidup.

Banyak tradisi-tradisi yang hidup dalam kebudayaan masyarakat di pedesaan yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan implikasi positif bagi kelestarian lingkungan hidup.

"Kampung Adat Cikondang ini merupakan salah satu kampung yang masih terjaga lingkungan alamnya karena masyarakatnya masih menggunakan nilai-nilai kearifan lokal dalam menjalani kehidupan," terang Lora Nidia, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM

Lora menyampaika bahwa lingkungan hidup Kampung Adat Cikondang masyarakat Kampung Adat Cikondang terdiri atas lingkungan alam yang meliputi benda-benda alam seperti hutan keramat, mata air Cikondang, dan Gunung Tilu.

Kemudian lingkungan biologis meliputi masyarakat kampung adat Cikondang dan tanaman padi/pahare) serta lingkungan sosial seperti upacara adat wuku taun di rumah adat.

Masyarakat kampung Cikondang mempunyai hubungan timbal balik yang selaras dengan lingkungannya. Hubungan ini terwujud dalam bentuk interaksi.

Dalam interaksinya yang berlangsung secara terus menerus, masyarakat kampung Cikondang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang memberi petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan oleh masyarakat kampung Cikondang dari lingkungannya.

Baik secara alamiah maupun sebagai hasil dari tindakannya (akibat), dan tentang apa yang boleh dilakukan (amanat) dan apa yang tidak boleh dilakukan (pamali) serta keyakinan spiritual masyarakat Cikondang memperlakukan lingkungannya bahwa alam berkaitan dengan hal yang ghoib.

Alam Tidak Di Hati Mereka

Anehnya yang menuduh syirik dan takhayul itu sendiri tak peduli dengan kelestarian alam, dengan alasan pembangunan dan modernisasi

Mereka tidak menempatkan alam dihati mereka, slogan bersahat dengan alam hanya sebagai jargon kampanye saja yang sering dan banyak dilakukan oleh golongan yang menuduh syirik dan takhayul

Menjaga dan merawat alam sudah lama dilakukan masyarakat jawa tanpa embel-embel kampanye, karena alam bagi masyarakat jawa memiliki nafas sendiri seperti halnya manusia

Alam bagian dari kehidupan manusia, manusia diperintahkan Tuhan untuk menjaga dan merawatnya

Siapa yang melakukannya dia adalah wujud dari manusia yang tunduk pada hukum Tuhan

Sumber

  1. http://kbbi.web.id/takhayul
  2. https://daerah.sindonews.com/read/1195501/29/misteri-gunung-lawu-pusat-spiritual-tanah-jawa-1491699396
  3. http://www.pendakigunung.top/2016/12/9-misteri-gunung-lawu-gunung-terangker.html
  4. https://www.ugm.ac.id/id/berita/11965-kearifan.lokal.masyarakat.kampung.adat.cikondang..dalam.melestarikan.alam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun