Mohon tunggu...
Muhammad Irwan
Muhammad Irwan Mohon Tunggu... -

Mengikatlah Diri ke Musafir Ulama dan Ulama Musafir lalu teruslah mengikat Simpulnya dengan kuat, teruslah mengikuti sampai akhirnya kembali kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Puncak Lawu, Ternyata Surga itu diatas Api

28 Juli 2017   11:27 Diperbarui: 28 Juli 2017   12:58 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan cara berpikir dan tradisi-tradisi yang berlangsung pada zamannya, mereka telah mampu menciptakan cara-cara untuk melestarikan keseimbangan lingkungan hidup.

Banyak tradisi-tradisi yang hidup dalam kebudayaan masyarakat di pedesaan yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan implikasi positif bagi kelestarian lingkungan hidup.

"Kampung Adat Cikondang ini merupakan salah satu kampung yang masih terjaga lingkungan alamnya karena masyarakatnya masih menggunakan nilai-nilai kearifan lokal dalam menjalani kehidupan," terang Lora Nidia, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM

Lora menyampaika bahwa lingkungan hidup Kampung Adat Cikondang masyarakat Kampung Adat Cikondang terdiri atas lingkungan alam yang meliputi benda-benda alam seperti hutan keramat, mata air Cikondang, dan Gunung Tilu.

Kemudian lingkungan biologis meliputi masyarakat kampung adat Cikondang dan tanaman padi/pahare) serta lingkungan sosial seperti upacara adat wuku taun di rumah adat.

Masyarakat kampung Cikondang mempunyai hubungan timbal balik yang selaras dengan lingkungannya. Hubungan ini terwujud dalam bentuk interaksi.

Dalam interaksinya yang berlangsung secara terus menerus, masyarakat kampung Cikondang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang memberi petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan oleh masyarakat kampung Cikondang dari lingkungannya.

Baik secara alamiah maupun sebagai hasil dari tindakannya (akibat), dan tentang apa yang boleh dilakukan (amanat) dan apa yang tidak boleh dilakukan (pamali) serta keyakinan spiritual masyarakat Cikondang memperlakukan lingkungannya bahwa alam berkaitan dengan hal yang ghoib.

Alam Tidak Di Hati Mereka

Anehnya yang menuduh syirik dan takhayul itu sendiri tak peduli dengan kelestarian alam, dengan alasan pembangunan dan modernisasi

Mereka tidak menempatkan alam dihati mereka, slogan bersahat dengan alam hanya sebagai jargon kampanye saja yang sering dan banyak dilakukan oleh golongan yang menuduh syirik dan takhayul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun