Mohon tunggu...
Muhammad Irwan
Muhammad Irwan Mohon Tunggu... -

Mengikatlah Diri ke Musafir Ulama dan Ulama Musafir lalu teruslah mengikat Simpulnya dengan kuat, teruslah mengikuti sampai akhirnya kembali kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Puncak Lawu, Ternyata Surga itu diatas Api

28 Juli 2017   11:27 Diperbarui: 28 Juli 2017   12:58 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat yang dikeramatkan yang perlu diketahui para pendaki dan traveler yaitu Sendang Derajat, Sendang Inten, Sumur Jalatunda, Sendang Penguripan, Pringgodani, Kawah Candradimuka, dan Repat Kepanasan/Cakrasurya.

Surga Itu Diatas Api

Wilayah Nusantara ini dikelilingi 127 gunung berapi yang masih aktif , Indonesia tercatat memiliki gunung berapi yang masih aktif terbanyak didunia

Sebagian besar gunung berapi berada di pulau jawa, sisanya tersebar mulai dari sumatera hingga papua

Pulau jawa konon terkenal dengan sebutan surganya dunia

"orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman", sekilas lirik lagunnya koes plus menggambarkan betapa suburnya tanah jawa, tongkat kayu saja ditanam ditanah jawa bisa hidup

Namun tempat yang paling subur di tanah Nusantara ini menyimpan sejuta misteri

Dibalik indahnya panorama dan tanahnya yang subur, ternyata surga itu berada di atas api

Kesuburan pulau jawa berkaitan sekali dengan keberadaan gunung berapi, daerah yang dekat dengan gunung berapi pertaniannya tumbuh subur, berbagai macam tumbuhan dan pohon hidup alami

Seperti daerah lereng gunung merapi di wilayah Jogjakarta, magelang pertaniannya yang subur, daerah lereng gunung semeru di jatim dan gunung salak di bogor

Dibalik tanahnya yang subur dibawahnya tersimpan lahar api yang sewaktu --waktu bisa keluar melalui letusan gunung dan bisa membakar apa saja yang dilewatinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun