Studi Kasus: Gerakan Eco-Masjid
Gerakan Eco-Masjid, yang mengintegrasikan prinsip Islam dan kelestarian lingkungan, menekankan bahwa ibadah tidak hanya untuk memenuhi kewajiban ritual tetapi juga sebagai bentuk penghambaan yang lebih luas kepada Tuhan dengan menjaga ciptaan-Nya.
Analisis:
Kesalehan spiritual terwujud dalam kesadaran bahwa hubungan dengan Tuhan melibatkan tanggung jawab atas lingkungan. Gerakan ini memperluas makna ibadah dari sekadar ritual menjadi manifestasi konkret rasa syukur kepada Sang Pencipta.
3. Kesalehan Sosial
Studi Kasus: Program Zakat dan Wakaf Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa mengelola zakat dan wakaf untuk memberdayakan masyarakat miskin, seperti melalui pembangunan fasilitas kesehatan dan program ekonomi produktif.
Analisis:
Kesalehan sosial tercermin dari kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan. Konsep ini menekankan bahwa keberagamaan tidak hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif, dengan aksi nyata untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
4. Kesalehan Lingkungan
Studi Kasus: Gerakan Eco-Masjid
Inisiatif ramah lingkungan seperti pengelolaan sampah dan penggunaan energi terbarukan menunjukkan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi dan praktik pelestarian lingkungan.
Analisis:
Kesalehan lingkungan menegaskan pentingnya peran manusia sebagai khalifah di bumi. Dalam konteks ini, menjaga lingkungan adalah bentuk kesalehan yang membangun keselarasan antara manusia, alam, dan Tuhan.
5. Kesalehan Intelektual
Studi Kasus: Muhammadiyah dalam Krisis COVID-19
Organisasi Muhammadiyah menggunakan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dalam membangun rumah sakit darurat, menyediakan vaksinasi massal, dan memberikan edukasi kesehatan selama pandemi COVID-19.
Analisis:
Kesalehan intelektual terlihat dari bagaimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk melayani masyarakat. Pilar ini menggarisbawahi bahwa pengetahuan, jika diarahkan dengan niat yang saleh, dapat menjadi alat untuk menciptakan manfaat besar bagi umat manusia.