BREBES(1/08/2023) - Persoalan yang sering terjadi dalam pembelajaran sejarah di kalangan anak-anak adalah salah satunya disebabkan oleh metode pembelajaran sejarah yang membosankan yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab,dan hafalan saja, karena minimnya penggunaan media pembelajaran sejarah yang tersedia di lapangan dan kurangnya penguasaan para pengajar terhadap pembuatan media yang dimaksud, sehingga seringkali anak-anak dibangku sekolah menjadi kurang berminat untuk belajar dan mengenal pelajaran sejarah terutama pelajaran sejarah islam karena proses metode pengajaran yang bersifat hafalan sehingga mengakibatkan anak mengetahui peristiwa sejarah tetapi tidak mengetahui bagaimana wujud dari peristiwa sejarah tersebut.
Anak-anak Madrasah Bahrul Ulul Desa Klikiran mengikuti kegiatan lomba cerdas cermat sejarah islam yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN Undip. Kegiatan ini dilakukan dengan metode interaktif dan tidak monoton guna meningkatkan semangat belajar anak terhadap pelajaran sejarah, karena mengingat pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang cukup membosankan di kelas. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta yang memang sudah memenuhi persyaratan perlombaan yaitu kelas 5 Madrasah.
Program kerja ini diadakan oleh Mahasiswa yang bernama Muhammad Irsyad Syafiy dari Program Studi S1 Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk membentuk pandangan baru bagi anak-anak Madrasah dalam mengenal lebih dekat dengan sejarah bahwa pelajaran sejarah itu penting dan sejarah itu tidak membosankan yang anak-anak Madrasah kira. Meskipun peserta masih berada di tingkat Madrasah, antusiasme dan semangat mereka sangat mengagumkan. Sebelum hari lomba diadakan, anak-anak diberikan pembekalan materi sejarah islam yang akan menjadi bahan lomba Cerdas Cermat. Materi tersebut mencakup kisah-kisah nabi, sejarah tahun baru Islam, sejarah Walisongo, sejarah kerajaan Islam di Nusantara. Peserta dibentuk secara berkelompok dan menggunakan sistem poin.
Saat lomba berlangsung, banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak terdapat di materi. Hal tersebut bertujuan untuk mengajak peserta berpikir kritis. Anak-anak diajak untuk menggunakan pengetahuan yang lebih dalam memberikan jawaban yang tepat, itu membuat suasana lomba cerdas cermat semakin seru. Lomba cerdas cermat sejarah islam untuk anak-anak Madrasah tidak hanya tentang memenangkan hadiah, tetapi lebih kepada memberikan kesadaran bahwa belajar sejarah itu penting, karena jika dilihat kembali banyak sekali generasi muda sekarang yang tidak tahu bagaimana sejarah negaranya sendiri. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk membantu anak-anak memahami bahwa belajar sejarah bisa menyenangkan dan bermanfaat.
Diharapkan setelah dilaksanakan kegiatan lomba cerdas cermat dengan materi sejarah islam ini, semangat anak-anak dalam belajar dan rasa keingintahuan terhadap sejarah semakin tinggi karena metode belajar sejarah mereka bertambah tidak hanya membaca buku dan mendengarkan ceramah saja melainkan bisa belajar sejarah menggunakan diskusi interaktif atau melalui soal-soal kuis.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H