Misalnya, media sosial telah memperkenalkan nilai dan norma individualisme, yang menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dan keinginan individu. Hal ini dapat bertentangan dengan nilai dan norma kolektivisme, yang menekankan pentingnya kebersamaan dan kesatuan.
Perubahan gaya hidup
Media sosial telah menjadi sarana untuk menampilkan gaya hidup. Hal ini telah mendorong terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat, dari yang bersifat sederhana menjadi konsumtif.
Media sosial sering menampilkan gaya hidup yang glamor dan mewah. Hal ini dapat membuat masyarakat merasa tertekan untuk mengikuti gaya hidup tersebut.
Dampak positif dan negatif
Dampak media sosial terhadap perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia bersifat kompleks dan multidimensi. Dampak positif dan negatif media sosial perlu dikaji secara mendalam agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan meminimalkan dampak negatifnya.
Bukti empiris
Berdasarkan riset Pew Research Center (2022), 81% orang Indonesia menggunakan media sosial. Riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (2022) menunjukkan bahwa 73,7% pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial.
Riset McKinsey Global Institute (2020) menunjukkan bahwa media sosial telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,5%.
Media sosial telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia. Dampak media sosial perlu dikaji secara mendalam agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan meminimalkan dampak negatifnya.
Untuk meminimalkan dampak negatif media sosial, perlu dilakukan upaya-upaya edukasi dan literasi media sosial bagi masyarakat. Edukasi dan literasi media sosial dapat membantu masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.