Daya saing ekonomi merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang tinggi. Daya saing ekonomi yang tinggi penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi melalui berbagai kebijakan. Kebijakan-kebijakan tersebut mencakup peningkatan investasi, pengembangan industri, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kebijakan peningkatan investasi
Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi adalah dengan meningkatkan investasi. Investasi merupakan salah satu faktor penting untuk pertumbuhan ekonomi. Investasi dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan mendorong inovasi.
Pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan untuk memudahkan investasi, seperti peraturan tentang kemudahan berusaha dan peraturan tentang insentif fiskal. Peraturan tentang kemudahan berusaha bertujuan untuk mengurangi birokrasi dan biaya yang harus dikeluarkan oleh investor. Peraturan tentang insentif fiskal bertujuan untuk memberikan keringanan pajak kepada investor.
Dampak kebijakan peningkatan investasi terhadap daya saing ekonomi Indonesia telah menunjukkan hasil yang positif. Investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia terus meningkat. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), FDI ke Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp. 310,2 triliun, meningkat 32,2% dari tahun sebelumnya.
Kebijakan pengembangan industri
Kebijakan lain yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi adalah dengan mendorong pengembangan industri. Industri merupakan sektor yang penting untuk perekonomian Indonesia. Industri menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah telah memberikan berbagai dukungan kepada industri, seperti subsidi, pelatihan, dan akses ke pasar internasional. Subsidi bertujuan untuk membantu industri dalam meningkatkan produktivitas dan daya saingnya. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja industri. Akses ke pasar internasional bertujuan untuk membantu industri untuk memasarkan produknya ke luar negeri.
Dampak kebijakan pengembangan industri terhadap daya saing ekonomi Indonesia juga telah menunjukkan hasil yang positif. Industri manufaktur terus berkembang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tambah industri manufaktur pada tahun 2022 mencapai Rp. 1.918,7 triliun, meningkat 4,6% dari tahun sebelumnya.