Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Yatim yang Jadi Dokter

8 November 2023   15:54 Diperbarui: 8 November 2023   15:57 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com

Di sebuah desa terpencil di Sumatra Barat, hiduplah seorang anak yatim piatu bernama Rara. Rara tinggal bersama neneknya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Rara harus membantu neneknya untuk mencari nafkah dengan berjualan sayur keliling.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Rara tetap bersemangat untuk belajar. Ia selalu bermimpi untuk menjadi seorang dokter agar bisa menolong orang lain.

Suatu hari, Rara bertemu dengan seorang dokter yang sedang melakukan bakti sosial di desa mereka. Rara sangat terkesan dengan sosok dokter tersebut. Ia pun semakin termotivasi untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang dokter.

Rara pun belajar dengan tekun. Ia rela belajar hingga larut malam agar bisa mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Setelah lulus SMA, Rara melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah di jurusan kedokteran.

Rara harus berjuang keras untuk bisa melanjutkan kuliahnya. Ia harus bekerja sambil kuliah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, Rara tidak pernah menyerah. Ia tetap bersemangat untuk meraih cita-citanya.

Setelah lulus kuliah, Rara akhirnya bisa mewujudkan mimpinya menjadi seorang dokter. Ia pun bekerja di sebuah rumah sakit di Padang. Rara sangat senang bisa menjadi seorang dokter. Ia bisa menolong orang lain yang membutuhkan.

Kisah Rara ini mengajarkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau bekerja keras dan pantang menyerah. Kita harus selalu bersemangat untuk meraih cita-cita kita, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita ini:

  • Kerja keras dan pantang menyerah
  • Jangan pernah menyerah pada mimpi
  • Bantulah orang lain yang membutuhkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun