Inflasi adalah fenomena ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus. Inflasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai mata uang, sehingga daya beli masyarakat menurun.
Inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu inflasi ringan (inflasi < 5%), inflasi sedang (inflasi 5-10%), dan inflasi tinggi (inflasi > 10%). Inflasi tinggi dapat berdampak negatif terhadap perekonomian, sehingga perlu diatasi.
Inflasi dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua barang, tetapi harus meluas ke berbagai barang dan jasa.
Inflasi dapat menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Hal ini dikarenakan masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli barang dan jasa yang sama.
Penyebab Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Permintaan yang meningkat
Inflasi dapat terjadi karena permintaan terhadap barang dan jasa meningkat, sedangkan jumlah barang dan jasa yang tersedia tetap. Hal ini dapat terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi, peningkatan pendapatan masyarakat, atau adanya faktor psikologis, seperti kepanikan.
- Biaya produksi yang meningkat
Inflasi juga dapat terjadi karena biaya produksi meningkat. Biaya produksi dapat meningkat karena kenaikan harga bahan baku, kenaikan upah tenaga kerja, atau kenaikan biaya energi.
- Suplai yang menurun
Inflasi juga dapat terjadi karena suplai barang dan jasa yang menurun. Hal ini dapat terjadi karena bencana alam, perang, atau kebijakan pemerintah.
- Faktor-faktor eksternal
Inflasi juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, seperti kenaikan harga minyak dunia atau pelemahan nilai tukar mata uang.
Dampak Inflasi