Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pemerhati Pendidkan dan Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Benteng Kuta Gle, Warisan Perjuangan Aceh yang Tak Lekang oleh Waktu

6 Juli 2024   14:25 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:28 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Maps Muhammad Iqbal

Pengenalan

Kuta Gle adalah kompleks salah satu benteng pertahanan Kerajaan Aceh (1878-1901) dalam menghadapi invasi Belanda pada akhir abad ke-17 hingga awal abad ke-18. Terletak di daerah perbukitan yang strategis, benteng ini berdiri teguh sebagai saksi bisu dari perjuangan gigih para pejuang Aceh dalam mempertahankan tanah air mereka dari penjajah.

Benteng Kuta Gle adalah situs bersejarah yang terletak di Batee Iliek Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan tetapi juga menjadi simbol perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajah Belanda. Dibangun pada masa Kesultanan Aceh, benteng ini memiliki nilai historis yang penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Benteng Kuta Gle didirikan pada abad ke-17 oleh Kesultanan Aceh. Benteng ini dibangun dengan batuan karang yang kuat, menjadikannya sangat kokoh dan sulit untuk ditembus oleh musuh. Arsitektur benteng ini mencerminkan gaya pertahanan khas Aceh dengan dinding yang tebal dan area pengintai yang strategis.

Peran dalam Perang Aceh

Benteng Kuta Gle memainkan peran penting dalam Perang Aceh yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1904. Benteng ini menjadi salah satu pusat perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Banyak pertempuran sengit terjadi di sekitar benteng ini, dan banyak pahlawan lokal yang gugur mempertahankannya.

Sejak tahun 1888, Belanda berulang kali mencoba menyerang dan menguasai Benteng Kuta Gle, namun selalu mengalami kekalahan. Keberanian dan taktik perang para pejuang Aceh berhasil menahan gempuran musuh yang datang dengan persenjataan lebih modern. Namun, pada tahun 1901, Belanda melancarkan serangan besar-besaran dengan peralatan militer yang jauh lebih canggih dan berhasil meluluhlantakkan benteng tersebut.

Kekalahan ini menandai akhir dari perlawanan besar yang terorganisir dari Kerajaan Aceh terhadap Belanda, meskipun perlawanan sporadis tetap berlangsung selama beberapa tahun berikutnya. Benteng Kuta Gle, yang dulunya megah, menjadi saksi bisu dari perjuangan rakyat Aceh yang gigih mempertahankan tanah airnya.

Ketokohan Tgk. Chik Kuta Gle

Tgk Chik Kuta Gle adalah seorang ulama dan pejuang yang terkenal dalam sejarah Aceh. Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh yang gigih mempertahankan Benteng Kuta Gle dari serangan Belanda. Tgk Chik Kuta Gle dikenal sebagai panglima yang memimpin pasukan pejuang Aceh di  Benteng Kuta Gle. Beliau dikenal sebagai salah satu simbol keberanian dan keteguhan rakyat Aceh dalam menghadapi penjajahan.

Tgk Chik Kuta Gle memiliki peran penting dalam mengorganisir dan memimpin pertahanan Benteng Kuta Gle. Beliau dikenal tidak hanya karena keberaniannya di medan perang tetapi juga karena kepandaiannya dalam strategi militer. Kepemimpinannya memberikan semangat dan motivasi kepada para pejuang untuk tetap berjuang meski dalam kondisi yang sangat sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun