Mohon tunggu...
miza
miza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis lepas

Seorang ide kreator pemula, problem solver pemula, penulis yang hobby traveling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanya sampai di Sini

6 November 2024   09:38 Diperbarui: 6 November 2024   09:41 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berhenti bukan karena aku menyerah
Aku hanya bosan mengalah
Aku mundur bukan karena takut kalah
Aku hanya tersadar, jika titipan pasti akan kembali ke allah

Aku menyerah untuk bertahan di sisimu
Bertahan ternyata lebih perih dari dugaanku
Hatiku tertusuk puluhan waktu
Menusuk kalbu membuang rindu

Aku yg kini membunuh rasa
Mati rasanya berteman luka
Pergi saja aku tak kuasa
Duduk bersimpuh berendam air mata

Pergi saja, wahai wanitaku
Ke tempat sang rindu Barumu
Aku tahu.. Waktu yang aku hbs kan bersamamu
Terasa bisu , monokrom di matamu

Tenang saja, aku tak beranjak dari tempatku
Aku masih di sini di tempat aku menunggu
Hanya saja, bukan untuk pulangmu
Aku hanya menghabiskan waktu,
Menunggu rasa yg perlahan membatu

Semoga baik, kau dan inginmu
Selalu bahagia tanpa aku di dalamnya
Terima kasih atas setiap waktu yg telah kita habiskan
Aku pernah benar-benar bahagia saat bersamamu dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun