Mohon tunggu...
miza
miza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis lepas

Seorang ide kreator pemula, problem solver pemula, penulis yang hobby traveling.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Digital Green Bonds Berbasis Blockchain: Inovasi Keuangan Berkelanjutan

16 Oktober 2024   11:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digital Green Bonds berbasis blockchain adalah instrumen keuangan baru yang menggabungkan obligasi hijau (green bonds) dan teknologi blockchain. Obligasi hijau merupakan instrumen utang yang diterbitkan untuk menggalang dana guna membiayai proyek-proyek berwawasan lingkungan, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan konservasi alam. Dengan memanfaatkan blockchain, penerbitan dan pengelolaan obligasi ini menjadi lebih transparan, efisien, dan akuntabel.

Blockchain, yang dikenal sebagai teknologi buku besar terdesentralisasi, dapat meningkatkan transparansi transaksi dan pengelolaan data, sekaligus mengurangi biaya administrasi dan risiko penipuan. Artikel ini membahas bagaimana penggabungan antara digital green bonds dan blockchain dapat merevolusi pasar keuangan berkelanjutan.

Latar Belakang Green Bonds

Green bonds pertama kali diterbitkan oleh Bank Dunia pada tahun 2008 dan telah menjadi instrumen keuangan yang populer untuk pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan. Sejak itu, pasar green bonds telah tumbuh pesat, dengan peningkatan signifikan dalam volume penerbitan tahunan. Pada tahun 2023, pasar obligasi hijau diperkirakan mencapai lebih dari USD 500 miliar, menunjukkan minat yang besar dari investor untuk berpartisipasi dalam keuangan berkelanjutan.

Namun, meskipun popularitas green bonds meningkat, pasar ini masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Kurangnya transparansi dalam penggunaan dana: Investor sering kali merasa sulit untuk memverifikasi apakah dana yang terkumpul digunakan untuk proyek yang benar-benar berwawasan lingkungan.
  • Biaya penerbitan yang tinggi: Penerbitan green bonds tradisional membutuhkan proses yang panjang dan birokratis, yang dapat meningkatkan biaya administrasi.
  • Kekhawatiran terkait penipuan dan greenwashing: Greenwashing adalah praktik di mana proyek atau perusahaan mengklaim berkomitmen terhadap keberlanjutan, tetapi pada kenyataannya hanya sedikit atau tidak ada tindakan nyata yang mendukung klaim tersebut.

Manfaat Menggunakan Blockchain dalam Penerbitan Green Bonds

Blockchain dapat menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam penerbitan green bonds. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh:

A. Transparansi dan Akuntabilitas yang Lebih Tinggi

Blockchain memungkinkan pencatatan setiap transaksi dan perubahan data secara transparan dan tidak dapat diubah. Dengan menggunakan teknologi ini, setiap tahapan penggunaan dana dari green bonds dapat dilacak oleh investor dan pihak ketiga, memastikan bahwa dana benar-benar digunakan untuk tujuan yang dimaksud.

Menurut World Economic Forum, "blockchain's ability to provide immutable records and facilitate traceability can greatly enhance trust in green finance, making it easier to verify that funds are being used for their intended purpose." (World Economic Forum, 2021).

B. Efisiensi Biaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun