Haloo temen-temen semua! Kali ini aku bakalan me-review salah satu novel best seller yang keberadaannya masih dikagumi sampai saat ini. Dan karena kepopulerannya tersebut novel inipun diadaptasi menjadi film layar lebar juga loh!Nah judul novelnya itu adalah "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" atau yang biasa dikenal dengan akronim "NKCTHI".
Jadi "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" tuh merupakan sebuah novel karya Marchellla FP, yaitu seorang penulis wanita yang dikenal karena karyanya yang berjudul "Generasi 90'an". NKCTHI sendiri merupakan buku ketiga karya dari Marchella FP yang mana di dalam novel "NKCTHI" ini terdapat kumpulan tulisan yang merefleksikan pengalaman personal banyak orang yang menghimpun ribuan cerita dari berbagai sudut pandang.
Latar Belakang Cerita
Novel "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" mengisahkan tentang sebuah keluarga yang mempunyai konflik di masa lalu yang belum pernah dibicarakan dan diselesaikan sebelumnya. Sehingga konflik ini dapat merusak keharmonisan yang ada dalam keluarga karena konflik ini bersifat destruktif.
Konflik inipun bisa diibaratkan sebagai bom waktu yang dapat meledak begitu saja, tanpa tahu kapan, dimana, dan bagaimana. Hingga, pada akhirnya waktu tersebut akhirnya tiba. Bom yang selalu disembunyikan akhirnya meledak, rahasia yang selama ini disembunyikan akhirnya terkuak.
Hal ini bisa terjadi, karena anak sulung di keluarga tersebut yang mengetahui tentang masalah ini sudah merasa lelah dan selalu terbebani, karena memendam rahasia ini dari ia kecil hingga dewasa. Ketika rahasia ini terbongkar pun, adik-adiknya tentunya merasa sangat terkejut, dan tidak pernah menduga bahwa ada rahasia gelap yang tersimpan dalam keluarga yang harmonis itu.
Kedua orang tua mereka pun akhirnya menjelaskan bahwa anak bungsunya memiliki kembaran yang sayangnya meninggal saat proses kelahiran. Anak bungsu yang mereka beri nama 'Awan', ternyata memiliki kembaran yang diberi nama 'A', yang sudah meninggal.
Sang ayah adalah orang pertama yang mendengar kabar duka ini. Ia diberi tahu oleh suster bahwa kembaran anak bungsunya tidak berhasil selamat ketika dibawa ke ruang inkubasi. Betapa hancurnya hati seorang ayah ketika mengetahui salah satu anaknya meninggal dunia, bahkan ia belum sempat menghabiskan waktu dengan buah hatinya tersebut. Kemudian, dengan berat hati ia memberitahu kepada istrinya, bahwa hanya satu anak saja dari anak kembarnya yang berhasil selamat.
Seorang ibu yang telah berjuang mengandung buah hatinya selama 9 bulan pastinua hancur mendengar kabar duka tersebut. Sang ibu menangis tiada henti, merasa kecewa, dan hampir depresi, karena insiden ini. Untuk menghindari kesedihan dan duka, sang ayah memutuskan untuk menutup luka ini dengan merahasiakan masalah ini dari anak kedua dan anak bungsunya yang menjadi kembaran almarhumah.
Hanya anak sulungnya saja yang ia pikir cukup mengetahui masalah ini. Sang ayah memiliki prinsip bahwa insiden ini hanya sebuah kejadian masa lalu yang tidak perlu dibahas, dengan harapan keluarga mereka bisa memulai hidup baru, tanpa dihantui duka dari masa lalu.
Setelah seluruh anggota keluarga mengetahui tentang insiden ini, mereka tentunya merasa kecewa. Namun, pada akhirnya mereka dapat mengerti segala alasan dibalik menutupi rahasia ini, dan akhirnya mereka dana menerima semuanya dengan lapang dada.