Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keragaman flora dan fauna. Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan mudah di sebagian besar wilayah Indonesia. Keragaman jenis flora tersebut tentunya dapat dimanfaatkan menjadi sebuah inovasi ataupun peluang usaha. Salah satu inovasi dari ragam jenis flora di Indonesia adalah memanfaatkan daun-daunan yang tumbuh dari pohon disekitar kita menjadi sebuah barang yang dapat bernilai jual tinggi.
Daun-daunan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sebuah produk dan inovasi masyarakat sekitar yaitu produk Batik Ecoprint. Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya menggunakan pewarna alami dari zat warna daun, akar atau batang pohon.
Memanfaatkan keragaman flora yang ada, KKN UNS Kelompok 114 Desa Sewurejo melakukan workshop mengenai cara membuat Batik Ecoprint kepada Kelompok Wanita Tani Lumintu Tani yang berada di Dusun Gambarwi, Desa Sewurejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Selain mengajarkan cara membuat Batik Ecoprint, KKN UNS Kelompok 114 juga merekomendasikan produk apa saja yang bisa dihasilkan dari Batik Ecoprint dan bagaimana cara membranding produk tersebut kepada pasar yang lebih luas.
Workshop yang dilaksanakan pada Sabtu (18/2/2023) tersebut dihadiri oleh 30 orang anggota KWT Lumintu Tani dan Kepala Dusun Gambarwi. Alya Nurhaliza, selaku perwakilan mahasiswa KKN UNS Kelompok 114 memaparkan dan mempraktekkan secara langsung langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat Batik Ecoprint kepada ibu-ibu yang menghadiri acara Workshop Ecoprint.
Jenis daun-daunan yang bisa digunakan sebagai pewarna alami untuk membuat Batik Ecoprint adalah jenis daun yang memiliki bulu halus di bagian bawahnya, bertekstur lemas, dan memiliki pigmen warna yang cukup banyak seperti daun jati, daun paku, daun pepaya, dan daun ceri.
Produk yang bisa dihasilkan dan dimanfaatkan menjadi ide bisnis baru dari Batik Ecoprint adalah tas, totebag, taplak meja, dompet, scarf, kemeja, celana, dan produk lainnya yang berbahan dasar kain.
Dengan diadakannya workshop tersebut harapannya masyarakat di Desa Sewurejo dapat menciptakan inovasi baru dan bisa menggerakkan UMKM Desa dengan memanfaatkan hasil alam yang ada di sekitar Desa Sewurejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H