Selain itu Islam Nusantara juga memiliki sinergi dengan nilai-nilai esensial Islam, kelenturan syariat Islam dan adopsi terhadap kearifan lokal, sehingga menjadikan Pancasila sebagai basis ideologis dalam bernegara, menjadikan demokrasi sebagai basis sosial dan kultural, serta mengambil prinsip-prinsip hak asasi manusia sebagai basis kemanusiaan.Â
Islam Nusantara merupakan Islam yang ramah, terbuka, inklusif, dan mampu memberi solusi terhadap masalah-masalah besar bangsa dan Negara. Islam yang dinamis dan bersahabat dengan lingkungan kultur, sub-kultur dan agama yang beragam.
Baca juga : Pesantren sebagai Sub Culture Islam Nusantara
Adanya Islam Nusantara ini berhasil menjembatani sejumlah ketegangan antara Islam dan budaya, Islam dan Negara Bangsa, Islam dan Pancasila, Islam dan Demokrasi, Islam dan Hak Asasi Manusia. Â Keberhasilan ini bisa dicapai karena kecakapan Islam Nusantara dalam meramu dalil normatif Islam fiqh al-nushush dengan fakta-fakta empirik di lapangan fiqh al-waqi`.
Dengan demikian, sampai kapan-pun, dalam mengoperasikan Islam Nusantara, para ulama perlu memperhatikan nash al-Qur'an, hadits dan konteks sosial-ekonomi-politik secara sekaligus. Dengan cara ini kiranya fatwa ulama Nusantara tak hanya membuahkan maslahat bagi umat Islam secara terbatas di Indonesia melainkan justru sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H