Mohon tunggu...
Muhammad Imam Faizal
Muhammad Imam Faizal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petugas Sosial

Saya adalah seorang petugas sosial di kota Bandung yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Komunikasi Interpersonal dalam Organisasi melalui Manajemen Konflik di LKSA Malikul A'la (Ekstraksi Bab 2)

17 Mei 2024   17:36 Diperbarui: 17 Mei 2024   17:44 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Hoda Lecey dalam Al – Qur’aniawan (2015)

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Cherrington dalam Muchlisin (2016) diantara lain :

  • Pengelolaan Karyawan; Bertanggung jawab atas pengaturan dan penempatan staf sesuai dengan kebutuhan organisasi, termasuk proses perekrutan, seleksi, dan penempatan tenaga kerja.
  • Evaluasi Kinerja; Proses penilaian kinerja individu untuk memastikan pencapaian target dan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi.
  • Penggajian; Mengatur kompensasi dan penghargaan bagi karyawan, seperti gaji dan tunjangan lainnya, sebagai pengakuan atas kontribusi mereka.
  • Hubungan Karyawan; Mengelola interaksi antara manajemen dan karyawan serta memastikan komunikasi yang efektif, penyelesaian konflik, dan kepuasan karyawan.
  • Keselamatan dan Kesehatan; Menjaga lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan mengidentifikasi dan mencegah risiko kecelakaan serta penyakit terkait pekerjaan.
  • Penelitian Personalia; Melakukan penelitian terkait kebutuhan, perilaku, dan kepuasan karyawan untuk memahami dinamika organisasi dan meningkatkan manajemen sumber daya manusia.

F. Definisi Konflik

Beragamnya pengertian mengenai konflik, konflik memiliki arti yang luas. Konflik merupakan fenomena alami yang sering terjadi dalam setiap kelompok dan organisasi, sehingga sulit untuk dihindari (Robbins, P, & Judge, 2013). Menurut Mangkunegara (2017), Konflik merupakan ketegangan atas pertentangan yang timbul di antara harapan seseorang terhadap dirinya sendiri, orang lain, atau organisasi dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Sementara itu, menurut Ranjabar (2021) bahwa pertentangan atau konflik adalah proses yang dimulai ketika satu pihak merasa bahwa pihak lain telah atau akan mempengaruhi secara negatif sesuatu yang menjadi perhatian utama bagi pihak pertama. Lebih lanjut lagi, Jacobus Ranjabar mengatakan bahwa konflik harus dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat, karena keberadaan konflik merupakan masalah persepsi yang berkaitan dengan pengalaman dan penafsiran masing-masing pihak yang terlibat..

Setelah mendapatkan beberapa definisi konflik yang telah tertera diatas, dapat dikemukakan bahwa konflik merupakan keadaan ketika salah satu individu merasakan ketidak – nyamanan atau saat individu merasakan adanya pertentangan terhadap kepentingannya yang dipicu dari perbedaan persepsi perihal tujuan yang hendak dituju dimana apa yang dirasakan salah satu individu yang membuat perselisihan bagi keduanya.

G. Pandangan Tentang Pemikiran Konflik

Sedarmayanti (2019) mengemukakan pandangan terhadap konflik dibagi menjadi 2 pandangan, yaitu:

No

Pandangan Lama (Tradisional)

Pandangan Baru (Interaksionis)

1.

Konflik bisa dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun