Mohon tunggu...
Muhammad Ilyasin
Muhammad Ilyasin Mohon Tunggu... Penulis - Ikatlah Ilmu dengan Menulis

Mahasiswa IAIN Jember angkatan 2019/2020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menolak Lupa: Ketika Guru Dijeruji Besi

2 Mei 2020   06:17 Diperbarui: 2 Mei 2020   06:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dapat dipungkiri bahwa zaman terus berubah dari masa ke masa. Ini berdampak terhadap segala sendi kehidupan, mulai dari hal kecil hingga hal besar. Dengan adanya perubahan ini membuat peradaban manusia semakin berkembang. Di satu sisi hal ini diharapkan bisa membawa dampak positif, Tapi tidak bisa diabaikan bahwa disisi lain juga terdapat hal negatif atau masalah yang menyertainya.

Jika kita perhatikan di dalam dunia pendidikan Indonesia,  antara zaman dulu (tahun '90-an atau lebih lama) dan zaman sekarang sangat terasa perbedaanya. Mulai dari kesempatan memperoleh pendidikan, cara belajar, dan lain lain.

Pada zaman dulu jika seorang siswa mendapat hukuman dari gurunya dan melaporkan kepada orang tuanya maka orang tua tak segan untuk menambah hukuman. Sedangkan zaman sekarang sebaliknya, ketika siswa dihukum gurunya banyak orang tua yang tidak terima lantas langsung melaporkannya ke polisi sehingga tak jarang guru harus mendekam dalam penjara. 

Ketika guru memberikan hukuman dianggap tindakan kriminal, tentu akan menyebabkan lemahnya aturan di dalam lingkungan sekolah. Dimana guru tidak akan lagi memperhatikan moral siswa. Guru hanya akan menjadi seorang fasilitator (penyampai materi) bukan lagi menjadi seorang pendidik. 

Memang sudah kodrat setiap orang tua untuk menyayangi anaknya. Tetapi rasa kasih sayang yang berlebihan dapat menyebabkan permasalahan. Seperti halnya diatas, anak akan mudah mengadu ketika mendapat hukuman dari gurunya. 

Sebagai orang tua, jangan terlalu memanjakan anak. Agar mereka bisa lebih mandiri dan tidak menjadi orang yang hanya bisa bergantung kepada orang lain, melainkan mereka harus bisa mempertanggung jawabkan segala kesalahan yang dilakukan. 

Sebagai guru, sebisa mungkin untuk menahan diri dan tidak mudah untuk menjatuhkan hukuman kepada siswanya.

Semoga hal ini tidak terus terjadi, agar pendidikan di Indonesia bisa lebih maju.

Sekian yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.  Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun