Mohon tunggu...
Muhammad Ilyasa
Muhammad Ilyasa Mohon Tunggu... Lainnya - Juara 1 lomba membuat cerpen

Menulis cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Album Persahabatan

5 Agustus 2024   05:15 Diperbarui: 5 Agustus 2024   05:17 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bing image ai creator 

Di bawah langit yang indah dan di atas bumi yang subur, berdirilah sebuah sekolah SMP yang megah dan ramai. Di SMP tersebut, terdapat banyak murid-murid yang cerdas dan pandai. Seperti Lulu, Kayla, dan Vina. Mereka adalah murid dari SMP indah ini. Mereka layaknya sebuah rantai besi yang tidak bisa di pisahkan. Persahabatan mereka sangatlah kuat yang mereka bangun sejak awal masuk sekolah.

Lulu, adalah siswi yang sangat pandai. Dibalik kepandaiannya, Lulu menyimpan sifat yang pemalu, jadi di setiap presentasi atau sekedar berbicara di depan kelas ia pasti malu. Berbeda dengan Lulu, Kayla adalah anak yang sangat periang. Tak ada hari tanpa tertawa bagi Kayla. Kayla juga tidak terlalu pandai dalam pelajaran tapi ia hebat dalam olahraga. Sedangkan, Vina merupakan siswi yang lembut, agamis, dan selalu menjadi penengah dari berbagai masalah tanpa kekerasan.

Di suatu hari, dikala istirahat, ketiga sahabat itu pergi ke perpustakaan sekolah karena tak lama lagi mereka akan mengadakan ujian. Mereka membaca berbagai buku, mulai buku pelajaran, ensiklopedia, hingga atlas. Mereka sangat sibuk dengan buku yang dibaca hingga mereka lupa akan waktu istirahat yang sudah berakhir. Lalu Vina tiba-tiba melihat sebuah buku yang sudah lama tidak dibaca. Buku itu berdebu dan agak kusam di setiap halamannya. Dengan penasaran Vina pun membuka dan membaca buku tersebut sambil memanggil temannya yang lain untuk membaca bersama.

"Lulu, Kayla, ke sini deh sebentar", seru Vina.
"Ada apa Vin", jawab Lulu dan Kayla.
"Lihat deh buku ini".
"Cuma buku lama biasa kan", ucap Kayla.
"Bukan, coba kamu baca deh ini bukan buku biasa tapi seperti buku harian".
"Buku harian, coba biar aku lihat", pinta Lulu.

Lalu Lulu pun mengecek buku tersebut dengan teliti.
"Iya sepertinya ini buku harian, soalnya tidak ada judul di buku ini, dan tulisannya juga menggunakan tulisan tangan", jelas Lulu.
"Untuk apa orang menaruh buku harian di perpustakaan sekolah dan apa isi dari buku harian itu", tanya Kayla dengan penasaran.
"Di buku ini tertulis, tanggal 5 Juni 1999 yang mungkin tanggal buku ini di tulis, dan buku ini juga menceritakan tentang tiga sahabat yang bersekolah di SMP ini".
"Sudah tua juga ya sekolah ini", lanjut Lulu.
"Kyanya sama kaya kita deh tiga sahabat. Bagaimana kalau kita buat buku harian seperti ini juga, agar setiap siswa yang baca buku ini saat kita lulus mereka juga menulis cerita mereka di generasi berikutnya", ucap Vina.
"Ide yang bagus, ayo kita buat tapi kita juga tempel foto di setiap halamannya", balas Kayla.

Tiba-tiba, seorang guru tiba di samping mereka dan berkata.
"Kalian kok masih ada di sini, bel masuk sudah berbunyi".
"Maaf Bu Ria, kami tidak dengar".
"Yasudah cepat masuk ke kelas kalian ya".
"Baik Bu".
Ketiga sahabat itu pun kembali ke kelas mereka. Ketika mereka pergi Bu Ria pun mengambil buku harian yang baru saja di baca, beberapa detik berselang guru itu pun seketika meneteskan air matanya.

Mulai dari hari itu, ketiga siswi tersebut pun mulai mengabadikan momen-momen indah mereka. Buku itu mereka tulis dengan judul "Album Persahabatan" tanggal 16 Januari 2024. Kata pertama di lembar pertama di tulis oleh Lulu yang bertuliskan.
"Buku ini kami mulai hari ini, hari yang bersejarah bagi persahabatan kami. Ini memang buku biasa, tapi kenangan di buku ini luar biasa. Kenangan yang tak dapat diulang, kenangan yang akan menghilangkan, diabadikan di atas kertas yang menopang. Kami mulai perjalanan kami. Semoga kalian juga menikmati".

Kemudian mulai lah BAB 1 yang berjudul, "Persahabatan Sebelum Ujian".

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, tiga sahabat tersebut pun kembali ke rumah mereka masing-masing dan mempersilahkan diri untuk belajar bersama. Mereka memutuskan belajar bersama di rumah Lulu karena Lulu adalah anak yang kutu buku. Kayla dan Vina berangkat ke rumah Lulu menggunakan sepeda, sebelum mereka berangkat tak lupa mereka mengabadikannya lewat foto.

Sesampainya di rumah Lulu, mereka pun mulai belajar dengan serius hingga seisi ruangan hening tak bersuara. Berjam-jam telah berlalu dan Kayla pun mulai bosan. Kayla bukan anak yang pandai jadi ia susah dalam mempelajari sesuatu dengan cara membaca. Dengan kepintarannya, Lulu pun mulai memberikan tebak-tebakan kepada Kayla agar Kayla bisa mengerti apa yang telah di pelajari. Awalnya, Kayla kesusahan menjawab pertanyaan Lulu tapi sedikit demi sedikit ia pun mengerti dengan apa yang di ajarkan oleh Lulu. Vina yang mengetahui hal tersebut, diam-diam memfoto momen berharga tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun