Surat Al-Isra, juga dikenal sebagai Surat Bani Israil, merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang sarat dengan ajaran etika dan moral. Ayat 23 hingga 27 dari surat ini khususnya memberikan pedoman penting mengenai hubungan manusia dengan Allah, orang tua, dan masyarakat. Artikel ini akan membahas tafsir dari ayat-ayat tersebut dan bagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalamnya relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Tauhid dan Berbakti kepada Orang Tua (Ayat 23-24)
Ayat 23 dimulai dengan penegasan tentang tauhid, yaitu menyembah Allah semata. Kemudian, ayat ini melanjutkan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua. Allah berfirman:"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
Ayat ini menekankan bahwa selain beribadah kepada Allah, salah satu kewajiban utama seorang Muslim adalah berbakti kepada orang tua. Ketika orang tua mencapai usia lanjut, anak-anak diperintahkan untuk bersikap lembut dan hormat. Bahkan, perkataan yang sekadar menunjukkan ketidaksabaran, seperti 'ah', dilarang.Â
Ayat 24 melanjutkan dengan instruksi agar anak-anak merendahkan diri terhadap orang tua dengan penuh kasih sayang, serta selalu mendoakan mereka:"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.'"
Doa ini mengingatkan kita pada pengorbanan dan kasih sayang orang tua dalam membesarkan anak-anak mereka, dan pentingnya kita membalasnya dengan kasih sayang yang sama.
Pengampunan Allah dan Sikap Dermawan (Ayat 25-26)
Ayat 25 memberikan penghiburan bahwa Allah mengetahui isi hati manusia dan bahwa Dia Maha Pengampun bagi mereka yang bertaubat dan berusaha menjadi baik:"Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat."
Ini menunjukkan bahwa niat baik dalam berbakti kepada orang tua dan berbuat kebaikan tidak akan luput dari perhatian Allah, bahkan jika ada kekhilafan dalam perbuatan.
Ayat 26 menegaskan pentingnya bersikap dermawan dan memberikan hak-hak kepada orang lain, khususnya kerabat dekat, orang miskin, dan musafir:"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk peduli terhadap kesejahteraan orang lain, terutama yang membutuhkan bantuan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan bijaksana tanpa bersikap boros.