Perkembangan teknologi di era modern sangatlah cepat. Banyak budaya-budaya juga yang masuk ke negara kita. Selain itu, mereka juga mempengaruhi culture yang sudah ada di masyarakat. Baik pakaian, bahasa, tingkah laku, dsb. Di sisi lain sebagai masyarakat muslim kita tidak bisa menghindari hal tersebut. Penulis melihat hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi umat Islam untuk menjadi manusia yang bertaqwa.
"Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa". Kutipan tersebut selalu mengingatkan kita semua untuk berusaha menjadi manusia yang bertaqwa, dengan taqwa kita menjadi mulia di sisi Allah Swt. Usaha agar menjadi  manusia yang bertaqwa tidaklah mudah. Dengan berbagai godaan yang dihadapi dan kesabaran yang sangat tinggi menjadi problematika manusia mencapai titik "taqwa". Taqwa, yang merujuk pada kesalehan dan ketakwaan kepada Allah SWT, merupakan konsep sentral dalam agama Islam. Namun, dalam era modern yang ditandai oleh perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang cepat, menjaga taqwa menjadi sebuah tantangan yang signifikan.
Menurut ulama Taqwa terdiri dari 4 huruf arab, yakni : Ta, Qof, Wau, dan Alif :
Ta, singkatan dari Tawadlu yang artinya merendah , tidak sombong , dan tidak takjub pada diri sendiri.
Qof, singkatan dari Qonaah yang artinya pasrah pada Allah , menerima apa adanya, menerima apapun yang terjadi pada dirinya adalah upaya yang terbaik bagi dirinya. Qonaah berarti berbaik sangka kepada Allah
Wau, singkatan dari wara' yang artinya menahan diri, berhati-hati, atau menjaga diri agar tidak terjatuh pada kecelakaan.
Alif, singkatan dari Inabat yang artinya tidak pernah menentang kehendak Allah.
Dari penjelasan di atas, kita mampu memahami makna dari Taqwa. Oleh karena itu wasiat taqwa menjadi syarat khutbah Jum'at, karena dirasa sangat penting untuk mengingatkan sesama muslim untuk menjadi manusia yang bertaqwa.
Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT, Menjaga Pemilihan Teman dan Lingkungan, Menghindari Godaan Digital merupakan salah satu solusi yang dihadirkan untuk umat Islam saat ini, dalam menghadapi situasi dan kondisi di era modern seperti ini. Namun modernisasi ini juga bisa menjadi sebuah alat agar kita bisa menjadi pribadi yang bertaqwa. Hanya bagaimana cara yang paling tepat dan bijak saja, agar kita mampu menjadikan hal tersebut menjadi positif bagi kita semua.
Di era modern yang serba cepat dan terhubung secara global, kita menghadapi banyak godaan dan tantangan yang dapat menghalangi mereka dalam menjaga taqwa. Faktor-faktor seperti
- Distraksi Digital
- Budaya Konsumerisme
- Pergaulan Bebas
- Tekanan Sosial
Point-point di atas merupakan analisa penulis yang memiliki potensi untuk merusak kesalehan dan ketakwaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial untuk memahami betapa pentingnya menjaga taqwa dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kehidupan mereka secara positif.