Mohon tunggu...
Muhammad Ilyas
Muhammad Ilyas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UIN Khas Jember

Bacalah, karena dengan membaca kamu bisa tau isi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia, Negara dengan Suku dan Bahasa yang Kaya

19 Maret 2020   13:10 Diperbarui: 19 Maret 2020   13:09 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suku, Budaya dan Bahasa merupakan kebanggaan yang dimiliki dari setiap negara atau wilayah di Dunia. Indonesia sendiri negara yang mempunyai 652 bahasa daerah, 1.340 suku, Dan budaya yang bermacam-macam. Berdasarkan data dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (dulu dikenal dengan nama Pusat Bahasa dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa).

Indonesia berbeda dengan negara lain seperti Amerika serikat yang hanya mempunyai 422 bahasa, kemudian Nigeria yang mempunyai 526 bahasa, Indonesia masih mempunyai yang lebih banyak dan bermacam-macam. Namun, Indonesia bukan negara yang paling banyak mempunyai jumlah bahasa, melainkan Papua Nugini yang mempunyai 839 bahasa.

Pada suku yang terdapat di Indonesia kini jumlahnya sudah mencapai 1.340, suku Jawa adalah suku terbesar dengan jumlah 41% dari keseluruhan populasi yang ada di Indonesia. Sedangkan Suku Sunda adalah populasi terbesar kedua di negeri ini setelah Suku Jawa. Pembagian dan pernghitungan jumlah suku di Indonesia tidak sepenuhnya mutlak dikarenakan adanya perpindahan penduduk, percampuran budaya maupun adat, dan lain sebagainya.

Sementara itu, bahasa yang mempunyai jumlah penutur yang paling banyak adalah bahasa Jawa, kemudian bahasa Sunda, bahasa Madura, bahasa Minangkabau, bahasa Musi, bahasa Bugis, bahasa Banjar, bahasa Aceh, bahasa Bali dan bahasa Betawi. Namun ada juga bahasa daerah Indonesia yang telah punah seperti di antaranya bahasa Hoti, bahasa Serua, dan bahasa Nila. sedangkan bahasa yang hampir punah diantaranya ada bahasa Reta, bahasa Saponi, bahasa Ibo dan bahasa Meher. Kepunahan bahasa bisa terjadi ketika bahasa itu sudah tidak lagi digunakan dan dipertahankan. Salah satu ciri-cirinya yaitu penurunan terus-menerus jumlah penutur yang aktif.

Sedikitnya penggunaan bahasa daerah pada anak-anak muda juga menjadi salah satu penyebab. Zaman sekarang jarang anak-anak muda menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian hanya menguasai secara pasif bahasa daerah asalnya, yang hanya mengerti namun tidak bisa menuturkan. Namun, usaha untuk mencegah kepunahan suatu bahasa juga hasilnya tidak terlalu nyata. Tapi usaha ini merupakan suatu bentuk perjuangan untuk tetap mempertahankan warisan budaya bangsa yang sangat berharga. Karena dengan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia, maka perlu adanya peran serta  keterlibatan antar masyarakat untuk memahami, menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa Indonesia agar tidak punah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun