Saya teringat cerita teman saya, Gilang, tentang pengalamannya yang sok kenal sama seseorang yang ia tak kenal. ceritanya dia sedang nongkrong di sebuah warkop. Dia agak risih dengan koneksi internet yang cenderung lambat dan ngoceh dengan orang disebelahnya.
Gilang            : Bro, pake wifi nya warkop ini?Â
lawan bicaranya : Iya bro, kenapa memangnya?
Gilang            : Jaringannya lalod bro, masa buka facebook saja loading begini
lawan bicaranya : cuacanya lagi jelek, tuh lihat, di luar hujanÂ
Gilang           : ahh.. nga ada pengaruhnya itu. kayaknya yang punya warkop belum bayar bulanannya nih.
lawan bicaranya : masa karena itu bro? perasaan baru-baru ini saya bayar, sekitar 2 hari yang lalu. saya telfon petugasnya dulu
Gilang           : eh.. ii iiiyyaa bosku? oh betul itu coba tanya petugasnya (tiba-tiba berkeringat dan tanpa sadar meminum habis kopinya yang masih panas)
Dari cerita teman saya itu, saya sadar akan betapa pentingnya suatu perkenalan dalam berinteraksi. Tanpa suatu perkenalan, akan susah bagi kita untuk memulai suatu percakapan, baik secara langsung maupun tidak langsung (media sosial). Ada baiknya kita mengawali dengan perkenalan yang paling sederhana yaitu mengenalkan nama kita.Â
Untuk selanjutnya, mulai lah dengan pertanyaan umum, misalnya asal sekolah jika lawan bicara kita terlihat masih muda. ketika hal-hal umum telah kita ketahui, secara tidak langsung sekat yang sebelumnya ada di antara anda dengan lawan anda bisa sedikit demi sedikit berkurang.Â