Mohon tunggu...
Muhammad Ilham1013
Muhammad Ilham1013 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

1111111111111111111111111111111111111111

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Sektor Tanam Pangan Kecamatan Banjarmasin Selatan

14 Oktober 2024   19:27 Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BPS Banjarmasin Selatan

Kecamatan Banjarmasin Selatan di Kalimantan Selatan menawarkan potensi signifikan dalam sektor produksi tanaman pangan. Daerah ini dikenal karena kondisi lahan basah yang ideal untuk budidaya tanaman pangan, terutama padi. Padi menjadi salah satu tanaman utama yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal, dengan kemampuan lahan basah untuk memanfaatkan kelebihan air dan tanah yang kaya nutrisi, sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi. Selain padi, beberapa jenis tanaman pangan lain seperti Sayuran juga dikembangkan sebagai alternatif komoditas yang dapat diandalkan. Aktivitas panen raya padi di Kecamatan Banjarmasin Selatan tidak hanya membuktikan kesuksesan usaha tani tetapi juga digunakan sebagai indikator keberhasilan pelaku utama di bidang pertanian.

Lahan basah di Banjarmasin Selatan secara efektif dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Padi yang ditanam di lahan basah ini memanfaatkan kelebihan air dan tanah yang kaya nutrisi, sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi. Contohnya, panen padi di Kelurahan Tanjung Pagar menggunakan alat mesin panen jenis Combine Harvester, yang memberikan efisiensi pada faktor waktu dan biaya produksi, serta mempersingkat tahapan kegiatan panen dibandingkan metode tradisional.

Secara menyeluruh, Kecamatan Banjarmasin Selatan menunjukkan potensi kuat dalam sektor produksi tanaman pangan, terutama melalui optimasi lahan basah dan implementasi program-program pengembangan produktifitas. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari semua pihak, daerah ini siap menjadi pusat produksi tanaman pangan yang maju dan mandiri.

Hasil Analisis LQ
Hasil Analisis LQ

Berdasarkan data yang ada, sektor seperti padi dan sawi secara konsisten berkontribusie sebagai sektor basis selama 4 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa produksi padi dan sawi di Kecamatan Banjarmasn Selatan melebihi kebutuhan konsumsi lokal. Sebagai sektor unggulan, tanaman padi da sawi memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor dan dapat berkonstribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Sebaliknya data menunjukkan bahwa sektor tanaman bayam dan kangkung mengalami penurunan dalam satu hingga dua tahun terakhir. Sektor ini memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui penerapan teknologi budidaya yang lebih modern, serta peningkatan kualitas hasil produksi.

Sedangkan produksi pisang di Kecamatan Banjarmasin Selatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, jumlah produksi pisang mencapai 512 ton, meningkat dari 240 ton pada tahun 2020. Data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ini sejalan dengan upaya pengembangan komoditas buah lokal oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, yang mencakup pelatihan dan penyuluhan untuk petani.

Analisis data produksi secara jelas menunjukkan bahwa padi dan sawi merupakan tulang punggung perekonomian Kecamatan Banjarmasin Selatan. Kedua komoditas ini telah membuktikan diri sebagai sektor basis yang kokoh, dengan produksi yang melebihi kebutuhan lokal secara konsisten. Surplus produksi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga membuka peluang besar untuk ekspor, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. Namun, tidak semua sektor pertanian di Kecamatan Banjarmasin Selatan menunjukkan kinerja yang sama. Produksi Bayam dan Kangkung masih belum mampu memenuhi kebutuhan lokal, sehingga daerah ini harus mengandalkan pasokan dari daerah lain. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi yang belum tergarap secara optimal pada kedua komoditas tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun