BANDUNG -Â Jarak bukan menjadi hal yang berat untuk pendidikan untuk menggapai cita-cita, begitu yang sedang d alami mahasiswi asal Garut Tyara Febriani Hasannah yang sekarang sedang mengenyam pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Sali Al-Aitaam Bandung. Ia sehari sehari berangkat dari Garut menuju Bandung untuk pergi berkuliah meskipun jarak dari Garut menuju Bandung berkisar puluhan kilo meter serta memakan waktu berjam jam bukan menjadi alasan bagi mahasiswi asal garut ini untuk terus melanjutkan pendidikan tinggi.
Awalnya tidak ada niatan bagi Tyara untuk melanjutkan pendidikan, akan tetapi dengan tekad yang kuat ia memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Bandung, ingin merasakan dan mengenal budaya lain menjadi salah satu alasan tyara memilih Bandung sebagai tempat ia mengenyam pendidikan meskipun ia sendiri mengaku bahwasannya ia belum pernah sekalipun jauh dari rumah "dari dulu saya ga pernah jauh dari kampung halaman sehingga saya memiliki itikad untuk mencoba sesuatu hal yang baru yaitu berkuliah di bandung, ingin merasakan perbedaan baik itu budaya dari kampung saya sendiri dengan di bandung" ungkap Tyara saat diwawancara (20/12/24).
Berkuliahsembari bekerja menjadi alasan Tyara memilih untuk pulang pergi Bandung-Garut dibandingkan tinggal ngekost tidak hanya itu ia juga mengaku sudah mempertimbangkan hal ini terlebih dahulu seingga hal ini menjadi pilihan paling tepat untuk ia ambil "cuman karena ada beberapa lain hal yang memaksakan saya untuk tidak ngekost lagi , kaya seperti yaa ga mau jauh jauh dari mama , serta saya juga  bekerja di kampung halaman saya . dan juga nyaman gitu kalo pp pulang kerumah sendiri ga ngerasa kesepian juga" ungkap Tyara.
Melihat jadwal mata kuliah menjadi cara bagaimana tyara memanage waktu ia mengungkapkan bahwasannya itu menjadi cara yang efektif untuk ia bisa memanage waktu ia pergi berkuliah sehingga ia tidak datang terlambat datang menuju kampus "kalo untuk mengatur waktu pp Garut bandung selama perkuliahan, saya liat terlebih dahulu dari jadwal kuliah, kalo semisalnya perkuliahan jadwalnya jam 8 , saya biasanya otw dari rumah perkiraan jam 6 cukup menurut saya pribadi , karena jarak tempuh dari tempat saya ke jalan raya nasional lumayan agak dekat , kalo untuk sampai sekitar pukul 8 kurang 10 menit perkiraan, jadi masih ada waktu untuk mengejar waktu perkuliahan".
Ia berharap bahwa kedepanya tidak ada lagi orang-orang yang tidk melanjutkan pendidilkan ke jenjang yang lebih tinggi laki laki ataupun perempuan karena semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama yakni mendapatkan pendidikan dan pengetahuan yang luas untuk bekal hidup di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H