Di sekitar UMS terdapat seseorang bernama Fajar Pangestu biasa dipanggil Jafar merupakan seorang laki-laki berusia 25 tahun. Dia merupakan seorang laki-laki yang sedang berjuang mengembangkan usaha yang dimilikinya, yaitu kost-kostan laki-laki yang saat ini juga ia tinggali, usaha potong rambut, dan cuci sepatu.Â
Pada awalnya ia belajar menjadi seorang kapster atau seorang profesional yang bekerja dengan potong rambut pria dan kemudian bekerja di tempat ia belajar tersebut.
Lambat laun bekerja ia merasa kurang puas dengan bekerja di barbershop dan yakin pada diri sendiri untuk resign dan memutuskan untuk membuka potong rambut panggilan, padahal gaji yang cukup tinggi saat ia bekerja di barbershop itu.Â
Ia memilih untuk resign memilih membuka potong panggilan karena penghasilan yang ia dapatkan masuk pada dirinya semua, dan juga melihat banyak orang yang memiliki rambut tidak rapi bahkan gondrong karena tidak memiliki waktu senggang untuk pergi memotong rambut yang menjadikan peluang bagi dirinya untuk menjadi barber panggilan.Â
Jafar yakin dengan pengalaman, kemampuan, dan tabungan yang ia miliki akan sukses jika membuka potong rambut panggilan itu. Jafar juga ingin membuktikan pada diri sendiri dan ibunya bahwa dia akan sukses membuka jalan usaha sendiri.Â
Awal mula ia menerima potong rambut panggilan yang penjadi pelanggan adalah orang-orang yang dulu saat dia masih bekerja di barber orang sudah menjadi pelanggan dan melalui mulut ke mulut para pelanggan baru mulai berdatangan, termasuk saya yang jadi pelanggan untuk potong rambut padanya. Usahanya pun mulai dikenal orang-orang karena potongannya bagus, fleksibel bisa di mana saja dan kapan saja.Â
Dengan kualitas potongan dan layanan yang ia berikan, ia hanya memberikan tarif Rp. 20.000, oleh karena itu ia mulai banyak pelanggan yang memilih potong rambut kepadanya. Dalam satu hari orang yang memesan potong rambut rata-rata 8-15 orang.
Tantangan yang ia hadapi saat ini adalah persaingan pasar dari barber yang memiliki tempat tetap karena orang memandang barber yang memiliki tempat lebih meyakinkan. Barber dengan tempat tetap sering kali memiliki keunggulan dalam hal reputasi dan loyalitas pelanggan. Mereka telah membangun basis pelanggan yang kuat melalui pengalaman dan pelayanan yang konsisten.Â
Selain itu, mereka juga dapat menawarkan suasana yang nyaman dan fasilitas yang lebih lengkap, seperti ruang tunggu, minuman, dan akses ke berbagai layanan tambahan. Namun ia tetap berusaha keras dengan menunjukkan profesionalisme dan portofolio hasil kerja dan pengalaman pernah belajar dan bekerja di barbershop, dan juga media sosial.
Dengan keunggulan yang dimiliki yaitu fleksibilitas dan kenyamanan, kini melalui mulut ke mulut dari pelanggan dan rekan-rekannya banyak orang-orang penting yang kini memanggil dia untuk memotong rambutnya mulai dari aparat, pegawai kantor yang memiliki sedikit waktu, dan juga pejabat yang dapat menambah relasi bagi dirinya.Â