Mohon tunggu...
Muhammad Ihsanul Amal
Muhammad Ihsanul Amal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Komunikasi Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga yang Bekerja di Pedesaan

20 November 2023   23:06 Diperbarui: 20 November 2023   23:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun oleh: Nur Aprialy Anggraini Nasution, Dinta Safa Fahirah, Muhammad Ihsanul Amal, Olivia Miranda Pramesti, Agha Zulhilmi

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA dan Dr. Irni Rahmayani Johan, SP, MM

Keluarga merupakan sebuah sistem yang memerlukan peran untuk menjalankan setiap fungsinya, sebab berbagai peran adalah kunci untuk meringankan beban dalam keluarga. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan dan kunci untuk menjaga keharmonisan suatu hubungan keluarga. Kesejahteraan keluarga petani menjadi bagian dari tujuan pembangunan pertanian serta pembangunan nasional. Pencapaian kesejahteraan anggota keluarga merupakan perjuangan setiap keluarga. Keluarga petani dapat dikatakan telah sejahtera apabila telah mampu memenuhi kebutuhan dasar anggota keluarganya. Subjective well-being atau ‘kesejahteraan subjektif’ sering digunakan secara bergantian dengan istilah happiness atau ‘kebahagiaan’. Keluarga suami istri bekerja di desa dapat memiliki interaksi antar anggota keluarga yang baik. Pelibatan semua anggota keluarga dalam kegiatan bersama akan menjaga keharmonisan dari suatu keluarga. Komitmen yang kuat dan komunikasi yang efektif adalah bagian penting dalam aspek ini, sebab akan melahirkan energi dan dukungan yang positif antar anggota keluarga. Komunikasi dan saling terbuka merupakan salah satu hal yang penting dalam mengoptimalkan dukungan sosial, interaksi keluarga dan kualitas keluarga.

Manajemen Waktu Suami-Istri di Desa

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh bahwa cara manajemen waktu Suami-Istri bekerja di desa cenderung lebih mudah dilakukan jika dibandingkan Suami-Istri yang bekerja di kota. Manajemen waktu Suami-Istri di desa melakukannya dengan cara makan dan menonton televisi bersama anggota keluarganya dengan diselingi obrolan satu sama lain sharing kegiatan yang dilakukan saat tidak bersama, berangkat kerja bersama, serta menghabiskan waktu weekend bersama keluarga. Interaksi sederhana ini sangat penting dalam menjaga keharmonisan keluarga. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics, makan bersama keluarga menjaga dan mengembangkan kesehatan mental anak hingga ia dewasa.

Manajemen waktu dapat menjadi kunci kebahagiaan suami-istri

Manajemen waktu merupakan suatu seni untuk menata, menjadwalkan, mengorganisasikan waktu yang tersedia agar suatu pekerjaan bisa berjalan dengan lebih produktif. Penggunaan manajemen waktu sangat bermanfaat dan dapat mengurangi kecemasan atau stress ketika melakukan suatu pekerjaan, hal ini karena sebelumnya telah dipikirkan secara matang. Setiap narasumber membuat manajemen waktu yang berbeda karena setiap keluarga memiliki kegiatan dan goals yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara yang kelompok kami lakukan pada keluarga di pedesaan, narasumber rata-rata meluangkan atau menghabiskan waktu bersama dengan keluarga sesudah bekerja. Hal-hal yang dilakukan narasumber bersama keluarga bervariasi, jalan-jalan, makan bersama, kumpul di halaman belakang untuk bercerita, berangkat dan pulang bersama, atau hanya sekedar mengobrol membahas aktivitas yang sudah atau akan dilalui. Banyaknya waktu yang dihabiskan bersama menjadikan interaksi antara suami dan istri menjadi semakin meningkat, khususnya komunikasi. Komunikasi yang semakin meningkat akan dapat mengurangi terjadinya gesekan seperti kesalahpahaman. Cara komunikasi yang kurang baik juga dapat diperbaiki karena waktu yang diluangkan lebih banyak, sehingga komunikasi dapat dievaluasi terus-menerus. Pada pertanyaan mengenai skala kebahagiaan bersama pasangan, narasumber rata- rata menjawab tingkat kebahagiaan dengan pasangan yaitu 9 dari 10. Hal ini menandakan bahwa tingkat kebahagiaan keluarga suami-istri cukup tinggi, khususnya pada keluarga di pedesaan dimana wawancara dilakukan. Oleh sebab itu, manajemen waktu dapat menjadi faktor utama atau kunci kebahagiaan keluarga suami-istri.Semakin sering sebuah keluarga menghabiskan waktu bersama, maka semakin kuat ikatan antar setiap anggotanya. Hal ini sangat bermanfaat karena jika ada permasalahan yang tiba-tiba muncul, keluarga dapat dengan mudah mencari solusi permasalahan bersama dan hubungan antar anggota keluarga semakin erat satu sama lain. Setiap keluarga pasti mengharapkan keluarga yang harmonis. Oleh karena itu, meluangkan waktu lebih sering untuk keluarga anda dapat membentuk keluarga yang harmonis dengan melakukan hal-hal baru yang menyenangkan. Hal ini dapat menjaga bahkan meningkatkan keharmonisan seiring dengan intensitas komunikasi keluarga yang semakin baik.

Pentingnya Komunikasi keluarga di Pedesaan

Pentingnya komunikasi keluarga di pedesaan tidak dapat diabaikan. Di lingkungan pedesaan, keluarga sering menjadi unit yang paling fundamental dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang efektif di antara anggota keluarga menjadi kunci keberhasilan dalam menjalani aktivitas pertanian, berkebun, dan tugas-tugas rumah tangga. Mereka perlu berdiskusi, merencanakan, dan bekerja sama untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesejahteraan keluarga. Ini melibatkan pertukaran informasi tentang cuaca, musim tanam, perawatan hewan ternak, dan perencanaan anggaran, yang semuanya menjadi sangat penting untuk kelangsungan hidup ekonomi keluarga di pedesaan.

Selain itu, komunikasi keluarga di pedesaan juga memainkan peran sentral dalam menjaga hubungan antar anggota keluarga. Di desa, tradisi dan nilai-nilai budaya sering kali sangat kuat, dan komunikasi membantu mewariskan pengetahuan, tradisi, dan nilai-nilai ini dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini membentuk dasar yang kokoh untuk pembentukan karakter anak-anak dan menciptakan rasa identitas yang kuat dalam komunitas pedesaan. Dengan kata lain, komunikasi keluarga di pedesaan bukan hanya tentang berbagi informasi praktis, tetapi juga tentang merawat warisan budaya dan mengukuhkan ikatan emosional di antara anggota keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun