Berdasarkan analisis tersebut,  direkomendasikan untuk meningkatkan produksi tanaman yang belum mampu memenuhi kebutuhan, terutama kencur, melalui perluasan lahan, peningkatan teknologi budidaya, dan pengendalian hama penyakit.  Untuk tanaman dengan produksi surplus seperti laos/lengkuas dan kunyit,  perlu dicari peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional.  Diversifikasi tanaman  dengan mengembangkan  tanaman lain yang memiliki potensi pasar dan sesuai dengan kondisi lingkungan Sungai Pinang  juga perlu dilakukan, terutama  untuk tanaman yang belum terdata atau belum diproduksi secara signifikan.  Pemantauan dan evaluasi berkala  terhadap produksi, kebutuhan, dan nilai LQ untuk semua tanaman biofarmaka  sangat penting  untuk  mengidentifikasi perubahan tren dan melakukan penyesuaian strategi pengembangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H