Kecerdasan buatan (AI) atau Artificial Intelligence adalah teknologi yang mampu meniru kecerdasan manusia, salah satunya adalah memecahkan masalah, mengenali gambar, dan membuat prediksi. Kecerdasan Buatan (AI) telah merambat ke berbagai aspek kehidupan kita, termasuk dunia pendidikan. Dengan kemampuannya dalam memproses data dalam jumlah besar, belajar dari pola, dan membuat keputusan cerdas, AI sangat berpotensi merevolusi cara belajar dan mengajar kita.
Salah satu dampak paling signifikan dari Kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk mempersonalisasi pembelajaran. Algoritma AI dapat menganalisis data kinerja mahasiswa, gaya belajar, dan preferensi individu untuk memberikan materi pembelajaran yang disesuaikan. Hal ini merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi kesuksesan pembelajaran. Karena setiap individu pasti memiliki gaya belajar yang berbeda beda yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran :
- Introvert dan Ekstrovert
- Pengalaman belajar dan mengajar
- Gaya kognitif
- Faktor kultural
Kecerdasan buatan (AI) dapat menyesuaikan tingkat kesulitan materi pembelajaran secara real-time berdasarkan pemahaman mahasiswa. Jika seorang mahasiswa kesulitan dengan suatu konsep, AI dapat memberikan penjelasan tambahan atau latihan yang lebih sederhana. Sebaliknya, mahasiswa yang sudah menguasai materi dapat diberikan tantangan yang lebih kompleks.
Kecerdasan Buatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi pendidikan. Dengan memanfaatkan AI, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, efisien, dan efektif bagi setiap mahasiswa. Namun, penting untuk mempertimbangkan tantangan dan risiko yang terkait dengan penerapan AI dalam pendidikan, serta memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Antara lain :
- Ketergantungan teknologi: Seiring perkembangan Kecerdasan buatan (AI) yang sangat pesat, peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan generasi emas 2045 sangat krusial. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan AI dengan sangat baik dan tidak kebergantungan pada AI karena terlalu bergantung pada AI menghambat mahasiswa untuk berfikir kritis
- Privasi data: Pengumpulan dan penggunaan data siswa oleh AI menimbulkan kekhawatiran tentang privasi.
- Kesenjangan digital: Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi yang dapat menimbulkan kesenjangan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H