Semarang, 22 Agustus 2024 -- Sekolah Dasar Negeri Pakintelan 01 menjadi saksi keberhasilan proyek Peningkatan Pengetahuan Lingkungan Siswa SD melalui Penggunaan Ecobook 3D Berbasis Daun, sebuah inisiatif yang digagas oleh mahasiswa PPG Prajabatan UNNES Gelombang 1 tahun 2024. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai keanekaragaman tumbuhan melalui media interaktif berbentuk Ecobook---sebuah buku yang berisi daun asli yang diawetkan dan dilaminasi, dilengkapi dengan informasi mengenai jenis, manfaat, dan karakteristik tumbuhan tersebut.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada edukasi tentang lingkungan, tetapi juga mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan kolaborasi. Melalui proses pengumpulan daun dan pembuatan Ecobook, peserta didik kelas 6 terlibat aktif dalam setiap tahapannya, mulai dari pengamatan hingga penyusunan buku. Proyek ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan tanggung jawab, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2024, dengan dukungan penuh dari guru dan staf sekolah, serta bimbingan dosen dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Seluruh peserta didik menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam pembuatan Ecobook dan mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui interaksi langsung dengan tumbuhan di sekitar mereka.
Tanggapan Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Galih Mahardika, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi terhadap proyek ini, "Ini merupakan sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan yang mana dapat menciptakan media pembelajaran tanaman berbasis konkrit berupa daun. Apalagi anggota kelompok yang terdiri dari SD Negeri Patemon 02 dan SD Negeri Pakintelan 01 merupakan sekolah yang memiliki ragam tumbuhan dan sekolah Adiwiyata."
Sementara itu, Ketua Kelompok, Munadhiroh, S.Pd., menambahkan, "Adanya project ini memberikan kami pengetahuan baru, dimana ternyata manfaat tanaman banyak sekali. Hal ini juga memberikan kebahagiaan tersendiri kepada peserta didik yang tergabung dalam penyelesaian project ini."
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam proyek ini adalah pengawetan daun, mengingat daun yang mudah busuk atau layu. Tim proyek berhasil mengatasinya dengan menggunakan alkohol sebagai bahan pengawet, yang diaplikasikan ke seluruh bagian daun agar tetap awet dan tidak cepat rusak. Solusi kreatif ini menjadi kunci kesuksesan proyek, sehingga hasil akhirnya mendapatkan tanggapan positif dari guru, siswa, dan staf sekolah.
Proyek ini direncanakan untuk dipaparkan bersama dengan proyek kelompok lainnya pada 24 September 2024 di Gedung FBS UNNES. Nantinya, Ecobook ini diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam kurikulum sekolah, memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa untuk terus belajar dan mengenal keanekaragaman hayati dengan cara yang interaktif dan mendalam.
Dengan terselesaikannya proyek ini, tidak hanya tujuan pendidikan yang tercapai, tetapi juga pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah secara optimal. Melalui proyek ini, siswa dapat lebih memahami pentingnya tumbuhan, melestarikan lingkungan, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semoga proyek ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam pembelajaran.
Tantangan Teratasi, Kreativitas Berkembang Di balik kesuksesan proyek, tim proyek menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas daun yang digunakan dalam Ecobook. Namun, dengan kreativitas dan inovasi, solusi menggunakan alkohol sebagai pengawet daun berhasil menjaga keaslian bentuk dan warna daun, sehingga dapat dipamerkan dalam buku dengan kualitas tinggi.
Dengan semua pencapaian ini, proyek Ecobook telah membawa dampak positif bagi siswa dan sekolah, serta menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan lingkungan dapat dikemas dengan menarik, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.