Kemarin siang, keponakan ku pulang dari sekolah dengan wajah murung dan lelah kemudian langsung masuk ke kamarnya. Tak biasanya dia seperti itu. Saya pun merasa heran, tentang apa yang telah terjadi padanya saat di Sekolah. Kemudian Saya pun masuk ke kamarnya dan bertanya kepada nya bagaimana sekolah mu tadi, sambil berdecak dia pun menjawab "paman ada gak sekolah yang gak ada PR nya gak ada ujian, aku kan masih kecil anak kecil tu kerjanya tu maen bukan buat PR" kata dia sambil menutup kepalanya dengan bantal. Ohh jadi ini masalah nya.
Saya pun mulai menjelaskan kepada tentang sekolah yang ia maksud, jadi sekolah yang kamu maksud tadi itu betul adanya tapi sekolah itu berada jauh di belahan bumi utara, yang dimana murid murid sekolah dasar (SD) hanya belajar 4-5 jam per hari dan setiap 45 menit belajar mereka akan beristirat selama 15 menit dan hebatnya metode ini berhasil yang menunjukan murid murid sana lebih produktif dan bahagia.Â
Dia pun bertanya "di Negara apa sekolah itu berada" Negara itu bernama FINLANDIA. Negara ini merupakan Negara dengan sistem tebaik di dunia. Di Negara ini sistem Ranking tidak di berlakukan karena mereka mengangap hal tersebut menghasil persaingan dan perbandingan antar siswa dan al hasil siswa berkembang dengan tidak maksimal. Maka dari itu sistem pendidikan finlandia lebih menekankan kesetaraan, "kesetaraan adalah kata terpenting dalam pendidikan finlandia" kata olli luukkainen, presiden serikat finlandia.Â
  "Bagaimana dengan Pelajaran rumah (pr), apakah pendidikan di finlandia memberlakukan pr bagi siswa" Tanya dia dengan rasa penasaran. Di finlandia jarang adanya perkerjaan rumah (PR) bagi siswa. Mengapa? Karena kualitas pembelajaran di kelas lebih penting dari PR. dan pun PR menurut mereka terlalu membebani anak anak dan hal itu tidak baik pada tumbuh kembang anak. Di finlandia anak anak didik nya lebih diutamakan untuk bermain, karena dunia anak anak adalah dunia bermain, dengan bermain mereka akan berlajar mencari solusi dari suatu permasalah yang mereka hadapi. Dan pun dengan bermain mereka akan berinteraksi langsung dengan teman teman nya dan akan melatih kekompakan yang menjadi pondasi penting kelak di masa depan.
Lantas bagaimana dengan pendidikan di Negara kita Indonesia, apakah Indonesia mengikuti jejak finlandia dalam hal pendidikan? Pendidikan Indonesia sekarang memakai kurikulum Merdeka yang dimana kurikulum tersebut memberikan keluasan bagi para pendidik dalam menentukan metode belajar siswa bagi siswa nya. Visi kurikulum merdeka sangat bagus tetapi pada tahap penerapan nya kurikulum merdeka mengalami banyak kendala seperti akses digital yang belum merata, kualitas pengajar, keterbatasan referensi dan lain sebagainya.Â
Menurut saya bisa Indonesia bisa mengikuti jajak finlandia dalm hal pendidikan, dengan cara reformasi pendidik di Indonesia. Yang dimana kurikulum harus di sesuai kan dengan siswa bukan siswa harus menyusuaikan dengan kurikulum. Dan hal terpenting dalam hal ini adalh kualitas guru yang harus di penbaiki karena di Indonesia banyak pengajar yang gagap teknologi dan mengunakan metode mengajar yang telah lama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H