Mohon tunggu...
Muhammad Idris
Muhammad Idris Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi sya baca buku, voli dan politik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Liburan ala Anak nelayan

12 Oktober 2024   11:50 Diperbarui: 12 Oktober 2024   12:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya seorang anak yang berasal dari keluarga nelayan di desa Meureubo, Aceh Barat. Yang menganggap aktivitas melaut sebagai liburan yang sangat menyenangkan, di saat teman-teman saya memilih pergi berlibur ke tempat-tempat wisata atau menjelajahi kota besar, saya lebih suka menemani ayah melaut dan menikmati keindahan laut yang saya anggap penuh dengan petualangan.

Pada libur kuliah kali ini, saya dan ayah berangkat sebelum fajar menyingsing. Bersama ayah, saya menyiapkan jaring dan alat-alat untuk menangkap ikan. Perahu (bot) kami melaju lebih jauh dari biasanya menuju perairan yang lebih dalam. Saya merasa sangat menikmati setiap detik yang dihabiskan di atas perahu, terutama saat menyaksikan matahari terbit di langit.

"Angin sejuk dan pemandangannya sangat menakjubkan. Setiap kali melaut, saya merasa seolah-olah sedang menjalani petualangan. Menurut saya, melaut lebih dari sekedar menangkap ikan, itu adalah kesempatan untuk merasakan kebebasan dan belajar banyak dari alam.

Ayah saya seorang nelayan yang berpengalaman, sering berbagi kisah-kisah menarik tentang pengalamannya melaut, mulai dari menghadapi badai samudra Hindia hingga menangkap berbagai jenis ikan langka. 

Pada hari itu, kami berhasil menangkap sejumlah ikan besar. Saya dengan penuh bangga membantu ayah saya menarik jaring. Bekerja di laut itu memang melelahkan, tapi sangat mengasyikkan. 

setiap kali melaut, saya selalu mendapatkan pengalaman baru. Meski terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti cuaca yang berubah-ubah dan kesulitan dalam mendapatkan tangkapan, saya tidak menganggap hal tersebut sebagai hambatan. Saya merasa setiap perjalanan ke laut memberikan pelajaran berharga.

Bagi saya, meskipun saya tidak pergi ke tempat-tempat wisata seperti teman-teman yang lain, tetapi tetap merasa melaut ini merupakan liburan yang sangat mengasyikkan. Saya percaya bahwa laut telah memberikan kebahagiaan dan pengalaman yang saya cari. "Saya tidak perlu pergi jauh untuk merasakan liburan. Laut di sini sudah cukup memberikan semuanya,"

Dengan ikut melaut bersama ayah, saya tidak hanya belajar tentang dunia perikanan, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya kerja keras dan kebersamaan. Kegiatan melaut yang dianggap pekerjaan berat oleh banyak orang, bagi saya merupakan cara yang bermakna untuk mengisi waktu liburan. 

Saya adalah contoh sedikit tentang bagaimana anak-anak di pesisir Aceh memaknai kehidupan sehari-hari dengan cara yang berbeda. Bagi kami laut bukan hanya sebagai sumber kehidupan, tetapi juga tempat di mana kami menemukan kebebasan dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun