Mohon tunggu...
Muhammad Idhan
Muhammad Idhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger

Hay, saya ingin mempopulerkan tulisan saya Mohon bantu support nya ya Salam kenal🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Tersampaikan

4 Desember 2024   10:09 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam sunyi, rindu merintih,

kata yang terpendam tak pernah terpilih.

jemariku gemetar menulis nama,

diawan biru yang penuh dilemah.

ada  cerita yang kubangun sendiri,

diantara waktu yang tak mau berhenti.

namun angin enggan membawah pesan,

dan waktu memenjara harapan.

bisik ku hanyut disungai hening,

mencari muara yang kau mungkin ingin.

tapi jembatan yang dulu ku kenal,

telah rapuh, tiada lagi kekal.

apakah kau mendengar hatiku bersuara,

dibalik hampa, diantara masa?

seperti dedaunan yang jatuh perlahan,

tak mampu kembali ke dahannya, tertahan.

cinta ini bagai pelangi malam,

indah, namun hanya fatamorgana kelam.

langkah ku kian berat tanpa arah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun