[caption id="attachment_100376" align="alignleft" width="300" caption="peta-indonesia (diunduh dari wikipedia)"][/caption] Selama dua minggu (5 maret-20 maret 2010) untuk sebuah kerjaan saya menuju ke kepulauan Aru, sebuah pulau yang bila dilihat di peta, berada tepat dibawah pulau Kepala Burung yang merupakan sebutan lain bagi pulau Papua. Pulau ini terletak di perairan laut Arafura, dan merupakan salah satu pulau terluar RI karena berbatasan dengan benua Australia. [caption id="attachment_100379" align="alignleft" width="300" caption="berpose di monumen yos sudarso..monumen ini berada di tengah kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. sedikit tidak terawat. Dok: pribadi"][/caption] Kepulauan Aru pertama kali kukenal semasa SMA dulu, melalui pelajaran sejarah perjuangan bangsa dimana dikisahkan bahwa laut Aru yang berada di sekitar kepulauan Aru menjadi medan pertempuran antara armada laut Republik Indonesia yang dipimpin oleh komodor yos sudarso melawan armada perang belanda dalam operasi pembebasan Irian Barat di tahun 1962. Geliat Kota Baru Sebelum menjadi kabupaten yang berdiri sendiri pada tahun 2003, kepulauan Aru tergabung dalam kabupaten maluku tenggara. saat ini geliat pembangunan terasa benar di pusat kabupaten yakni Kota Dobo. infrastruktur seperti jalan terus terus dibangun, demikian juga dengan sarana pemerintahan. namun sayangnya listrik masih sekali dalam 2 hari, karena tenaga pembangkit yang berupa genset hanya mampu menyuplai listrik ke setengah kota, maka penduduk pun mesti rela merasakan listrik selama 1 hari, besok padam dan lusa dapat listrik lagi. makanya beberapa penduduk dan pengusaha termasuk tempatku menginap mesti menyediakan generator listrik (genset) untuk memperoleh listrik. [caption id="attachment_100385" align="alignleft" width="168" caption="suatu senja di Kepulauan Aru (dok: Pribadi)"][/caption] Mutiara Dalam Dompet Temanku bilang, kepulauan Aru merupakan salah satu produsen mutiara dalam skala internasional. tak heran memang, banyak perusahaan mutiara yang didirikan dikepulauan ini. konon dahulu kerang-kerang mutiara masih sangat mudah ditemukan. cukup menyelam maka mutiara yang asli pun diperoleh. namun kini situasi suda berubah. kerang mutiara kini sudah sulit diperoleh. makanya perusahaan mutiara memproduksi mutiara melalui budidaya kerang mutiara. namun bagaimanapun juga mutiara suntik (demikian orang Aru menyebut mutiara hasil budidaya) yang digalakkan tetaplah berbeda dengan yang asli. menurut seorang kaawan yang pernah menjadi penyelam pencari mutiara, bedanya adalah mutiara hasil budidaya memiliki titik (dia menyebutnya nukleus) yang berada ditengah mutiara. sedangkan mutiara asli (yang terproses dialam) terlihat mulus dan merata kilaunya. Banyaknya orang Aru yang mengenakan kalung bermutiara memperlihatkan mudahnya memperoleh mutiara dengan harga miring di pulau ini. kalau ingin membeli, cukup bertanya sedikit dan anda akan dipertemukan dengan penjual mutiara yang kebanyakan membawa-bawa mutiara itu dalam dompetnya. nah itulah sedikit cerita tentang kepulauan Aru. sebenarnya ada beberapa cerita lagi. tapi untuk hari cukuplah dulu ya..
makassar, 23 maret 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H