Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu Zuhair
Muhammad Ibnu Zuhair Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA

Saya memiliki hobi menulis, dan bermusik. Saya sangat suka dengan matematika, karena matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menciptakan alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Kewarganegaraan yang Mendalam dan Interaktif Harus Menjadi Prioritas Guna Memperkuat Kepedulian Kaum Muda Terhadap Kondisi Negara.

30 November 2024   14:55 Diperbarui: 30 November 2024   14:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan kewarganegaraan didefinisikan sebagai bentuk pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban warga negara supaya mereka menjadi warga negara yang berpikir tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara (Saravistha, Deli B., et al., 2022). Mata pelajaran PPKn adalah bagian dari Pendidikan tersebut. Pendidikan ini seharusnya diterapkan secara interaktif, yaitu pendekatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa melalui diskusi, simulasi, debat, atau proyek yang memungkinkan mereka terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung juga oleh masyarakat kita dimana jika kita mengacu pada Survei Nasional Anak Muda pada Maret 2023 yang menunjukkan bahwa mayoritas merasa perlu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) masuk dalam mata pelajaran di sekolah semenjak SD. PKN yang mendalam dan interaktif tersebut dapat membentuk generasi muda yang kritis, sadar, dan peduli terhadap kondisi negara serta berkomitmen untuk terlibat aktif dalam masyarakat.

Namun sayangnya, metode pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang digunakan saat ini masih belum komprehensif, interaktif, dan mendalam. Salah satu faktornya adalah penguasaan tenaga pendidik terhadap materi PKn, juga bagaimana guru tersebut menyampaikan dan mengajarkan materi tersebut agar melekat pada karakter siswa. Hal ini menyebabkan banyak siswa kurang memiliki pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai kewarganegaraan. Dengan menerapkan metode yang lebih mendalam dan peka terhadap kondisi negara sekarang, seperti Pembelajaran berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL), siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga belajar untuk berpikir kritis, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah nyata yang relevan dengan isu-isu sosial. Beberapa negara maju telah menerapkan metode ini dan terbukti efektif meningkatkan kesadaran bernegara di kalangan generasi muda mereka.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa apabila Pendidikan Kewarganegaraan ini diajarkan secara lebih mendalam dan interaktif itu tak serta merta akan memberikan dampak positif yang berarti terhadap karakter kaum muda sekarang. Hal ini mari kita kembalikan kepada tujuan dan musi Pendidikan Kewarganegaraan tersebut. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki misi untuk memantapkan kepribadian siswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai- nilai dasar Pancasila, rasa kebanggaan dan cinta anah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab sebagai Warga Negara Indonesia. Seperti yang ditegaskan dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi mengingatkan pentingnya hak dan kewajiban warga negara, agar generasi muda menjadi individu yang mampu berpikir tajam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

Menurut penelitian studi kasus di SMAN 1 Terbanggi Besar, menyatakan bahwa 42% dari 85 responden (siswa-siswi di SMAN 1 Terbanggi Besar) kurang menerapkan nilai krakter pada PPKn. Hal ini berkaitan dengan ketidakmampuan pengajaran dalam menerapkan pembelajaran PPKn yang lebih menarik. Sehingga apabila mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kita integrasikan dengan platform belajar yang interaktif, sebut saja seperti Quizizz, hal ini akan menarik perhatian para siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaan, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar si siswa tersebut. Sehingga, sejatinya apabila Pendidikan Kewarganegaraan ini dijalankan secara efektif, nteraktif dan lebih mendalam, maka misi-misi yang telah saya jabarkan tadi pasti akan tercapai.

Kemudian, pendidikan karakter yang merupakan bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan dapat menumbuhkan nilai- nilai Pancasila, salah satunya adalah kepedulian. Dengan pendidikan karakter yang tepat, siswa diajarkan untuk lebih peduli bertanggung jawab terhadap lingkungannya, sehingga dapat berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Dalam situasi negara yang sedang dihadapkan pada polarisasi politik, intoleransi antar kelompok. pembatasan hak berpendapat, sehungga jelas sekali urgensi Pendidikan Kewarganegaran dijadikan sebagai pendidikan yang diprioritaskan disini. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi solusi untuk meredam konflik dan membangun kohesi sosial di kalangan anak muda. Pendidikan Kewarganegaraan akan menyadari kita bahwa bangsa kita adalah bangsa majemuk yang seharusnya sudah terbiasa dengan yang namanya keberagaman. Pendidikan Kewarganegaraan pun akan menyadari kita melalui Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, dimana tertulis bahwa Indonesia berkedaulatan rakyat. Artinya seluruh keputusan yang diambil Pemerintah harus dari rakyat dan untuk rakyat.

Menurut para ahli seperti Eric dan Liesl, kaum muda, terutama yang berusia 14 tahun. ke atas, sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tanpa adanya pendidikan yang mendalam dan pengawasan yang baik, mereka berisiko mengalami krisis identitas hingga terjebak pada tindakan-tindakati amoral. Oleh karena itu, dengan memperkuat Pendidikan Kewarganegaraan yang mendalam, kita dapat memberikan landasan moral yang kuat bagi generasi muda agar tidak mudah terjerumus dalam perilaku negatif.

Maka dari itu, saya yakin bahwa Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih mendalam dan interaktif harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan kita. Hanya dengan cara ini, kita bisa membentuk generasi yang peduli, kritis, dan bertanggung jawab terhadap kondisi bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun