Mohon tunggu...
Muhammad husni
Muhammad husni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa

Tuhan, Jika malam datang lagi, ijinkan aku mendo'a, untuknya, untuk kita bersama 😊 Tuhan, Jika pagi menyambut, ijinkan aku menjadi bagian dari perantara perbaikan semesta, Jika sore menghampiri, semoga ibu, bapak berbahagia karna telah melahirkanku ke bumi. Tuhan, mimpiku seperti lautan, luas dan dalam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Feminisme Hari Ini

10 November 2022   16:30 Diperbarui: 10 November 2022   16:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semakin kesini, aktifis feminis semakin tidak jelas arah gerakannya, bahkan menganggap dunia saat ini sangat patriarki dalam prakteknya, parahnya, mereka ini(oknum tentunya) suka banget menuduh islam sebagai agama fundamentalis yang patriarki, mendiskreditkan kaum hawa, mengekang perempuan, dan menganggap islam anti pada kebebasan.

Padahal jika mau mempelajari islam dg akal sedikit saja, maka akan terbuka hijab dirinya dan kemulyaan ajaran islam secara nyata. Seperti contoh dalam kitab fiqhul mar'ah, dikiaskan bahwa laki-laki adl siang, dan perempuan adl malam. 

Pertanyaannya, manakah yang lebih baik? Tentu kita menjawab bahwa keduanya memiliki derajat yg sama baik sesuai fungsinya masing-masing. Bayangkan dunia tanpa malam, maka hari-hari akan menjadi lelah karna terus bekerja dan panas karna terik menyengat, pun jika hanya ada malam tanpa siang, maka tidak akan sehat kita dan ekosistem semesta akan hancur, hanya ada tidur tanpa kerja, dan hanya ada kesunyian yang berkepanjangan. 

Dalam islam, baik laki-laki maupun perempuan memiliki derajat yang mulia, hanya saja tanggung-jawab pria lebih besar, sehingga dikatakan bahwa ar-rijalu qowwamuna alannisa. Baik kaum adam maupun kaum hawa, keduanya sama-sama mulia, tapi kita tetaplah berbeda, tak peduli feminisme menuntut kesetaraan gender seperti yang digaungkan, lagipula, saat ini mereka hanya menuntut kesetaraan untuk prestise, ngejar yang diatas aja, tapi mereka tidak pernah menuntut perempuan disamakan dalam hal pekerjaan kasar seperti mengaspal jalan, mencangkul sawah, dsb.

Suka maupun tidak, Struktur penciptaan pria dan wanita berbeda, seorang pria dibekali otot dan logika yang lebih kuat sebagai bekal bekerja lebih giat, dan mengambil keputusan dg cepat dan seorang perempuan dibekali perasaan yang lebih halus, sebagai bekal untuk menjadi qurrota a'yun(penyenang hati penenang jiwa), serta sebagai pendidik peradaban berkelanjutan(Al Ummu madrosatu ula).

Husni Samudra

Jember, 10 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun