Mohon tunggu...
Muhammad husni
Muhammad husni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa

Tuhan, Jika malam datang lagi, ijinkan aku mendo'a, untuknya, untuk kita bersama 😊 Tuhan, Jika pagi menyambut, ijinkan aku menjadi bagian dari perantara perbaikan semesta, Jika sore menghampiri, semoga ibu, bapak berbahagia karna telah melahirkanku ke bumi. Tuhan, mimpiku seperti lautan, luas dan dalam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mentari yang Berlalu

11 Oktober 2020   21:29 Diperbarui: 11 Oktober 2020   21:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ah lihatlah mentari pagi,
Ia bersinar tanpa kita undang, pun pergi tanpa meminta ijin.
Namun, saat akan pergi, ia memberi hadiah senja yang indah itu tuk temani sore hingga kita lupa bahwa mentari perlahan pergi, jauh dan semakin menjauh.

Tak perlu terlalu bahagia apalagi tertawa dengan senja yang kita anggap lebih indah itu, karna saat mentari pergi, senja-pun takkan kita miliki, dan kegelapan sudah pasti akan menghampiri.

Sementara malam, ia bahkan tak berjanji menghadirkan bintang, karna terkadang, bintang lebih suka bersembunyi dibalik awan karna tak ingin melihat kita. Ah rasanya nya risau tiada bertepi disaat mentari yang tak kita pedulikan pergi, senja yang bagi kita menyenangkan berlalu dan malam yang kita harapkan datang tanpa bintang, kelam.

Samudra, 20-07-17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun