Mohon tunggu...
Muhammad Husein salim
Muhammad Husein salim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang Kuliah S1 jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Airlangga

Saya ingin mendalami ilmu di bidang Hubungan Internasional dan juga Timur Tengah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Interaksi Masyarakat Arab dengan Masyarakat Lokal

2 Januari 2025   12:12 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:31 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri. Bahasa digunakan oleh manusia di semua aspek kehidupan untuk berkomunikasi satu sama lain. Bahasa dan sistem komunikasi berhubungan erat satu sama lain. Faktor-faktor sosial seperti usia, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dan profesi memengaruhi penggunaan bahasa sebagai struktur sosial.

Dalam hal ini, Masyarakat arab (kelompok minoritas), yang merupakan pendatang memiliki Bahasa yang berbeda dari Masyarakat lokal. Perbedaan inilah yang biasanya menimbulkan masalah bagi Masyarakat arab dan Masyarakat setempat. Salah satu tantangan pertama yang dihadapi oleh masyarakat Arab adalah kemampuan mereka untuk menguasai setidaknya dua bahasa, yaitu bahasa mereka sendiri, bahasa mayoritas, atau bahasa pribumi, sebelum mereka dapat berfungsi sebagai anggota penuh masyarakat tempat mereka tinggal.

Sejarah kedatangan bangsa arab di indonesia tidak terlepas dari penyebaran agama islam oleh pedagang arab. Bangsa Arab datang ke Indonesia sejak abad ke-7 M. Tujuannya adalah melakukan perdagangan dan berdakwah menyebarkan Islam. Orang Arab menjadi tokoh penting di beberapa wilayah kepulauan Indonesia pada abad ke-15 setelah munculnya komunitas kecil Arab di beberapa wilayah penting. Pada abad ke-16, orang Arab memimpin sejumlah bisnis Islam di pesisir utara Jawa.

Van Den Berg mengatakan bahwa kelompok Arab Hadhramaut mulai datang ke Nusantara secara massal di akhir abad ke-18. Mereka memulai dengan berhenti di Aceh, sebelum melanjutkan ke Palembang dan Pontianak. Pada tahun 1820, orang Arab mulai datang ke pulau Jawa, dan pada tahun 1870, mereka terus membangun koloni di bagian timur Nusantara. Dengan meningkatnya populasi Arab, pengaruh mereka meningkat pada abad ke-19. Pada jalur perdagangan di Nusantara, perkampungan khusus orang Arab mulai dibangun. Perkampungan Arab pertama kali muncul di Aceh; kemudian mereka pindah ke Palembang dan Pontianak. Pergerakana berlanjut ke Batavia dan kota-kota perdagangan Jawa seperti Banten, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Surabaya, Gresik, dan Madura.

Akulturasi terjadi ketika dua elemen kebuadayaan bertemu atau berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Setelah dua kebudayaan bertemu, salah satunya harus menyesuaikan diri dengan sifat yang mendominasi.Bagaimana menerima budaya baru dan bertindak terhadap transisi budaya sangat penting untuk mengetahui apakah akulturasi akan terjadi atau tidak. Proses budaya menjadi kebiasaan dan sulit untuk ditinggalkan. Sistem budaya masyarakat terdiri dari budaya atau tradisi. Tradisi ini berlangsung selama bertahun-tahun dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam hal ini akulturasi yang terjadi pada masyarakat arab dan masyarakat lokal adalah dalam segi bahasa. Masyarakat arab yang merupakan pendapat perlu melakukan interkasi sosial pada masyarakat lokal agar bisa saling mengenal. Interaksi sosial merupakan salah satu proses sosial yang meliputi kerjasama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan pertikaian (conflict). Demikian yang dialami oleh Masyarakat arab. Perbedaan etnis menjadikan perubahan pada bahasa sebagai alat komunikasi antar masyarakat. Kelompok Arab dengan bahasa asli mereka adalah bahasa Arab berhadapan dengan penduduk lokal. Untuk membuat proses adaptasi dan interaksi lebih mudah, mereka melakukan penyesuaian bahasa dengan penduduk lokal, menghasilkan percampuran bahasa Arab dan bahasa daerah yang digunakan oleh orang Arab dalam kehidupan sehari-hari.

Bentuk interaksi ini pasti berbeda-beda di tiap daerah. Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda. Namun, beberapa masyarakat Arab di Indonesia memiliki sikap yang tertutup, yang menyebabkan hubungan yang buruk dengan masyarakat lokal. Masyarakat lokal percaya bahwa masyarakat Arab sombong, merasa lebih baik, dan lebih pintar daripada mereka. Sifat tertutup inilah yang melahirkan stereotipe bagi masyarakat Arab. Masyarakat awam yang hanya pernah mendengar tentang sifat-sifat ini akan mempertanyakan kepada orang keturunan Arab yang mereka temui, tentu bagi masyarakat Arab yang tidak memiliki sifat itu mereka akan sedikit bingung karena mereka merasa bahwa masyarakat Arab tidak seperti itu. Oleh karena itu, sifat tertutup ini harus dihindari bagi seluruh masyarakat Arab, terutama yang di Indonesia.

Agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai, masyarakat Arab harus bersikap terbuka dan menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal. Menghormati satu sama lain, memahami perbedaan budaya, dan berkomunikasi dengan baik akan memperkuat hubungan sosial dan menghilangkan prasangka atau perasaan buruk. Dengan keterbukaan ini, kedua kelompok dapat saling belajar, berbagi prinsip-prinsip yang baik, dan membangun toleransi yang lebih kuat, yang menghasilkan lingkungan yang harmonis dan penuh kebersamaan.

Asfiyah, W. (2022). AKULTURASI BUDAYA ARAB DAN LOKAL DALAM MEMBANGUN HARMONI SOSIAL PADA MASYARAKAT KADEMANGAN BONDOWOSO. In Wardatul Asfiyah, Akulturasi Budaya Arab Dan Lokal Dalam Membangun (Vol. 01). http://digilib.uinsby.ac.id/10370/5/bab2.pdf,

Azzuhri, M. (2016). BAHASA DAN KEARIFAN LOKAL: HARMONISASI SOSIAL MASYARAKAT ARAB-JAWA DI KAMPUNG ARAB. Journal of Arabic Studies, 1(2), 90--101. http://journal.imla.or.id/index.php/arabi

Kinasih, D., Ma, , Banat, A., Kudus, J., & Tengah, I. (2013). Komunitas 5 (1) (2013): 38-52 INTERAKSI MASYARAKAT KETURUNAN ARAB DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DI PEKALONGAN. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun