Mohon tunggu...
Muhammad Husein Hafidhuddin
Muhammad Husein Hafidhuddin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Suka bermain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Peluang Globalisasi untuk Pendidikan Karakter di Indonesia Berlandaskan Wawasan Kebhinekaan Global

4 Desember 2023   23:29 Diperbarui: 5 Desember 2023   02:51 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir yang lebih luas terhadap suatu masalah, kejadian, atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Hal tersebut mencakup kesadaran bahwa tindakan lokal dapat memiliki dampak global, serta melibatkan pemahaman tentang hubungan dan ketergantungan antara negara dan individu di seluruh dunia. Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan.

            Wawasan kebangsaan sebagai cara pandang bangsa Indonesia untuk mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi jati diri bangsa (nation character) serta kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara dapat diselesaikan demi mencapai masyarakat yang aman, adil, dan makmur, serta sejahtera. Wawasan kebhinekaan global adalah pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman global yang mencakup sikap saling menghormati, toleransi, dan empati terhadap perbedaan etnis, agama, ras, dan budaya di seluruh dunia. Signifikansinya sangat terlihat dalam era globalisasi, di mana interaksi lintas budaya semakin meningkat. Pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru kepada siswa diharapkan dapat membentuk masyarakat yang saling mendukung, beradab, dan berperilaku sopan. Oleh karena itu, pentingnya kurikulum pembelajaran yang terintegrasi dengan wawasan kebhinekaan global agar dapat memperkuat sikap saling menghormati, toleransi, dan empati terhadap perbedaan yang ada dalam skala global.

            Pendidikan karakter merupakan suatu proses pembentukan dan pengembangan nilai-nilai moral, etika, serta sikap positif pada seseorang melalui pendidikan, baik yang bersifat formal maupun non-formal. Proses ini mencakup usaha-usaha untuk menanamkan kebiasaan positif agar individu dapat bertindak dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi bagian integral dari kepribadiannya. Tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah, pendidikan karakter juga perlu diterapkan sejak dini melalui peran keluarga dan lingkungan terdekat. Di Indonesia, pentingnya pendidikan karakter diatur dalam berbagai kebijakan, termasuk Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20 tahun 2018, yang menekankan penguatan pendidikan karakter dengan mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama dari pendidikan karakter adalah membentuk generasi yang memiliki karakter yang kuat, bermoral baik, dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.

            Pendidikan karakter di Indonesia memiliki dasar pada wawasan kebhinekaan global, yang menekankan nilai pentingnya toleransi terhadap perbedaan. Hal ini tercermin melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan karakter berkeberagaman global siswa, seperti menjalin persahabatan tanpa memandang perbedaan, menghargai keragaman pendapat, dan menekankan pentingnya musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, pendidikan karakter juga dilaksanakan dengan mempertimbangkan lingkungan kelas, budaya sekolah, dan komunitas masyarakat. Kehadiran karakter berkeberagaman global dianggap sebagai faktor krusial yang diimplementasikan dalam program pemerintah guna mengurangi isu-isu yang terkait dengan pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, pendidikan karakter berkeberagaman global di Indonesia bertujuan untuk membentuk generasi yang memiliki kemampuan menghargai keberagaman dan bersikap terbuka saat berinteraksi dengan budaya lain

            Sudut pandang dari perspektif global terhadap wawasan kebhinekaan global yaitu pada masuknya arus globalisasi ke Indonesia tentunya tidak serta merta selalu selaras. Terdapat beberapa perspektif global yang mana kurang sesuai dengan wawasan kebhinekaan global sehingga hal tersebut menjadi suatu tantanga tersendiri khususnya untuk pelajar yang merupakan menjadi punggawa penerus Bangsa Indonesia kelak di kemudian hari. Beberapa tantangan untuk pendidikan karakter di Indonesia adalah seperti judi, pornografi, dan juga konten-konten sensitif yang dengan mudahnya diakses oleh remaja-remaja jaman sekarang. 

Selain itu, pengaruh globalisasi terhadap pergaulan bebas dan penyelewengan nilai-norma. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk wawasan kebhinekaan global, dengan mendorong kesadaran akan keanekaragaman budaya dan menanamkan nilai-nilai penghargaan terhadap perbedaan sejak dini untuk menciptakan generasi yang lebih terbuka dan inklusif. Selain itu, media juga dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan wawasan kebhinekaan global.

            Peluang dari perspektif global terhadap kebhinekaan global tentunya juga tidak kalah banyak yang mana misalnya saja dengan memahami keberagaman global membantu siswa mengembangkan toleransi terhadap perbedaan, mengurangi prasangka, dan meningkatkan pemahaman. Keberagaman global melibatkan kesadaran akan keterhubungan antara berbagai komunitas di seluruh dunia dan pentingnya membangun jembatan antara perbedaan-perbedaan tersebut. Hal ini mencakup nilai-nilai seperti toleransi, penghargaan terhadap hak asasi manusia, penolakan terhadap diskriminasi, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai budaya dan keyakinan tanpa merendahkan atau menilai. Misi dari keberagaman global adalah menciptakan dunia yang lebih adil, harmonis, dan berkelanjutan, di mana semua orang dapat hidup bersama dengan damai tanpa merasa terancam atau diabaikan karena perbedaan mereka. Keberagaman global dapat diwujudkan melalui pendidikan, dialog antarbudaya, pertukaran internasional, dan upaya kolaboratif untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.

            Peluang besar untuk pengembangan pendidikan karakter di Indonesia dalam konteks globalisasi didasarkan pada pemahaman akan keberagaman global. Dalam era globalisasi ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengoptimalkan berbagai sumber daya dan teknologi yang mendukung pendidikan karakter. Selain itu, melalui penerimaan terhadap beragam budaya dan nilai-nilai internasional, Indonesia dapat memperkaya konsep pendidikan karakter yang berakar pada nilai-nilai lokal dengan nilai-nilai yang bersifat universal. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan karakter anak melalui implementasi program pendidikan karakter yang berbasis pada konsep keberagaman global. Dengan demikian, globalisasi menjadi peluang strategis untuk memperkuat pendidikan karakter di Indonesia, khususnya dalam membentuk karakter keberagaman global yang sesuai dengan tuntutan zaman.

 

Daftar Rujukan:

Manasikana, A., & Anggraeni, C. W. (2018). Pendidikan Karakter dan Mutu Pendidikan Indonesia. Seminar Nasional Pendidikan 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun