Mohon tunggu...
Muhammad HisyamFachriza
Muhammad HisyamFachriza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Saya adalah seseorang yang ingin mempelajari banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Akhlak dalam Berorganisasi, Berbangsa, dan Bernegara

30 Desember 2023   05:11 Diperbarui: 30 Desember 2023   05:11 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tempo (2017) https://nasional.tempo.co/read/1028736/150-pemuda-dari-21-negara-belajar-toleransi-di-jombang

Modernisasi dan globalisasi saat ini dinilai membawa dampak besar terhadap perubahan perilaku  manusia secara umum pada kalangan tertentu. Selama satu dekade terakhir, Indonesia telah menyaksikan betapa buruknya pengaruh modernisasi dan globalisasi yang dapat menghancurkan nilai-nilai dan etika institusi, bangsa, dan negara. Ketidakstabilan politik akibat pemilu lokal dan presiden, peristiwa ekstremisme dan terorisme, serta masih banyak peristiwa lainnya yang mempengaruhi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air tercinta. Dalam dinamisme kehidupan bermasyarakat, etika mempunyai peranan yang sangat penting, sebagai penopang utama dalam membentuk kepribadian pribadi, mengatur organisasi, memajukan kehidupan berbangsa, dan menjalankan kehidupan bernegara. 

Etika dalam konteks ini tidak terbatas pada standar moral saja, tetapi juga mencakup nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman perilaku pribadi, kehidupan berorganisasi, dan dinamika hidup bersama dalam suatu bangsa, masyarakat, dan air. Mereka yang memahami dan meyakini agama yang datang langsung dari Tuhan akan mengatakan bahwa membangun bangsa tanpa perbaikan akhlak tidak akan berhasil. Etika yang baik adalah kunci untuk mencapai segala kejayaan dalam hidup. Tanpa moralitas yang luhur, kehidupan akan kacau dan keadilan yang diimpikan setiap orang tidak akan terwujud. Tanpa akhlak mulia maka yang kuat akan menindas yang lemah, yang bijak akan mengalahkan yang bodoh, yang kaya akan menindas yang miskin, dan seterusnya. Akhlak mulia merupakan kunci membangun masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera. Berikut penjelasan mengenai peranan akhlak dalam aspek organisasi, kebangsaan, dan kenegaraan.

1. Akhlak dalam Aspek Berorganisasi

Etika dalam organisasi mengacu pada perilaku moral dan etika yang dilakukan oleh anggota organisasi ketika berinteraksi satu sama lain dan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Prinsip-prinsip etika dalam konteks organisasi memberikan dasar untuk menciptakan lingkungan yang adil, transparan dan berintegritas. Penerapan nilai-nilai etika dalam organisasi membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan motivasi anggota, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat secara keseluruhan. Etika dan moralitas tidak hanya merupakan bagian dari kode etik tetapi juga merupakan bagian integral dari budaya organisasi. Berikut  beberapa aspek penting etika dalam organisasi:

  • Kerjasama

Anggota organisasi harus bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Rasa hormat dalam komunikasi dan interaksi sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat. 

  • Menghargai Perbedaan

Menghargai keberagaman cara pandang, kemampuan, dan latar belakang anggota organisasi. Membangun lingkungan inklusif memperkaya organisasi dengan perspektif yang beragam.

  • Pengembangan Individu

Mendorong anggota organisasi untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya. Memberikan dukungan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional setiap individu.

  • Kejujuran dan Integritas

Anggota organisasi harus berbicara dan bertindak jujur, tanpa penipuan atau manipulasi. Integritas memerlukan konsistensi nilai dan prinsip yang diterapkan dalam pengambilan keputusan dan tindakan sehari-hari.

2. Akhlak dalam Aspek Berbangsa

Peran etika dalam konteks nasional menyangkut penerapan nilai-nilai moral dan etika dalam interaksi dan hidup berdampingan dalam suatu negara. Etika berperan dalam membentuk karakter masyarakat dan menciptakan landasan moral bagi perilaku warga negara. Pentingnya nilai-nilai etika dalam konteks nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, harmonis dan saling menghormati. Etika berfungsi sebagai landasan moral yang menjadi pedoman perilaku individu dan masyarakat untuk membentuk bangsa yang berkualitas. Berikut beberapa peran moralitas dalam bangsa:

  • Pembentukan Karakter

Etika membantu membentuk karakter individu dengan nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Masyarakat yang didasarkan pada akhlak yang baik cenderung memiliki warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif.

  • Toleransi

Akhlak mengajarkan untuk saling memberi penghormatan terhadap keberagaman, termasuk keberagaman budaya, agama, dan etnis. Masyarakat yang bisa mengakui dan menghargai adanya perbedaan keberagaman cenderung lebih damai dan stabil.

  • Patriotisme

Akhlak dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan keinginan untuk berkontribusi pada kemajuan negara. Warga negara yang memiliki akhlak yang baik cenderung memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembangunan dan ekonomi negara.

  • Kesetaraan

Akhlak menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan di dalam masyarakat. Sistem hukum yang adil dan tidak ada kesetaraan sosial dalam semua warga negara merupakan contoh cerminan nilai-nilai akhlak.

3. Akhlak dalam Aspek Bernegara

Kita harus sadar akan etika bernegara agar lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi pada bangsa dan negara kita. Keadaan ini tidak hanya muncul dari kekhawatiran akan kemunduran generasi kita jika tidak dibekali dengan pengetahuan moral yang memadai untuk menjalani kehidupan di masa depan. Penerapan akhlak dalam bernegara sangat penting untuk menciptakan pemerintahan yang bermoral, beretika, jujur, dan berkomitmen terhadap kesejahteraan rakyat. Keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan dan menjaga stabilitas sosial seringkali terkait erat dengan tingkat penerapan nilai-nilai akhlak dalam berbagai aspek kehidupan bernegara. Berikut adalah akhlak dalam bernegara:

  • Musyawarah

Musyawarah berasal dari Bahasa Arab yaitu "Syawara" yang artinya berunding, diskusi, mengatakan atau mengajukan sesuatu. Istilah lainnya dalam Indonesia disebut juga sebagai rembugan, syuro, atau bahkan demokrasi.

  • Menjunjung Tinggi Keadilan

Keadilan berasal dari Bahasa Arab yaitu 'adl yang artinya seimbang. Dalam pengertian lain, keadilan diartikan sebagai membagi sama rata atau memberikan hak yang sama kepada semua orang. Akhlak memainkan peran penting dalam membentuk karakter pemimpin dan memastikan kepemimpinan yang adil. Pemimpin yang memiliki akhlak yang baik cenderung lebih memperhatikan kepentingan umum dan bertindak secara etis. Keadilan juga seharusnya sama rata tanpa  melihat perbedaan status sosial dari orang tersebut, sayangnya dalam hal ini Indonesia masih kurang dalam menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya.

  • Transparansi dan Akuntabilitas

Konsep akhlak memperkuat prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Pemerintahan yang akhlaknya terjaga cenderung lebih terbuka terhadap publik dan siap bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya, serta Melawan korupsi untuk memastikan penggunaan sumber daya negara yang efisien dan adil.

  • Pengelolaan Sumber Daya dengan Bijak

Akhlak mengajarkan prinsip amanah, tanggung jawab, dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya negara. Negara yang dikelola dengan akhlak yang baik lebih mungkin menghindari korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Berdasarkan uraian diatas, peranan akhlak dalam berorganisasi, berbangsa, dan bernegara sangat penting dalam membentuk fondasi moral dan etika yang kuat untuk kehidupan sosial dan politik. Akhlak berfungsi sebagai panduan nilai-nilai yang mengarahkan tindakan setiap individu, pemimpin, dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks berorganisasi, akhlak membentuk karakter dan budaya organisasi, sementara dalam konteks berbangsa dan bernegara, akhlak menjadi pondasi untuk pemerintahan yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip akhlak menjadi landasan untuk mencapai kesejahteraan bersama dan harmoni sosial. Diharapkan untuk kedepannya seluruh lapisan masyarakat dan pemimpin mampu mengimplementasikan akhlak dalam kegiatan sehari hari sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang lebih adil, bermoral, dan berdaya.

Muhammad Hisyam Fachriza_20230510090_B_AIK 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun