Mohon tunggu...
Muhammad Hilal
Muhammad Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan S1 Pendidikan Kimia

Mahasiswa - Pendidikan Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kontribusi Petir sebagai Kelangsungan Makhluk Hidup di Bumi

8 Desember 2024   21:26 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Petir merupakan salah satu fenomena alam yang sering terdengar ketika hujan turun. Meskipun sering dianggap sebagai fenomena yang berbahaya, petir sebenarnya penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Petir dijelaskan dalam QS. An Nuur (24) ayat 43.


"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan".

Kilauan kilat yang disebutkan dalam QS. An Nuur (24) ayat 43 merupakan cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit layaknya petir. Petir biasanya muncul pada musim hujan. Udara yang mengandung kadar air lebih tinggi membuat daya isolasi turun dan arus lebih mudah mengalir. Dalam prosesnya, petir melalui suatu proses kesetimbangan kimia. Petir terjadi akibat adanya perpindahan elektron antara awan dan bumi. Energi yang dilepaskan berupa cahaya, panas, dan bunyi. Energi panas yang dilepaskan saat terjadinya petir berpengaruh pada konsentrasi gas NO di atmosfer:

N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

Reaksi di atas termasuk suatu reaksi kesetimbangan kimia. Pada suhu dan tekanan normal, reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri dan hampir tidak ada gas NO yang terbentuk. Energi panas yang besar dilepaskan oleh petir dan mengakibatkan reaksi kesetimbangan bergeser jauh ke kanan. Gas NO yang terbentuk larut dalam air hujan dan diserap oleh tanah. Tanaman menyerap NO yang larut dalam air hujan sebagai senyawa penting untuk pertumbuhan.

Petir juga dapat menciptakan senyawa ozon di atmosfer yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet berbahaya melalui proses yang disebut dengan efek chapman. Ketika kilatan petir terjadi, energi yang dihasilkan dapat memecah molekul oksigen menjadi atom oksigen, atom oksigen inilah yang dapat bergabung kembali dengan molekul oksigen untuk membentuk senyawa ozon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun