Pertolongan Pertama atau biasa disingkat PP, adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit/cedera/kecelakaan yang membutuhkan penanganan medis dasar.Â
Penguasaan atas ilmu ini akan sangat penting karena kita tidak tahu bahaya apa yang mengancam di sekitar kita. Dengan menguasai ilmu ini kita dapat meminimalisir resiko yang kemungkinan akan timbul akibat bahaya tersebut dan dapat meningkatkan faktor keselamatan.
Lebih lanjut, berdasarkan buku pedoman PP PMI terbitan tahun 2009, Pertolongan Pertama atau PP memiliki 4 tujuan utama, yaitu :
- Menyelamatkan Jiwa,
- Mencegah cacat,
- Memberikan rasa nyaman, dan
- Menunjang proses penyembuhan.
Jika melihat dari tujuan dan potensi dari penguasaan ilmu pertolongan pertama, maka dapat disebutkan bahwa pertolongan pertama ini sifatnya sangat penting. Namun sangat disayangkan, ilmu ini masih bisa dibilang sangat awam di telinga masyarakat.Â
Kebanyakan dari masyarakat kita lebih memercayai kebiasaan dengan cara penanganan yang belum tentu tepat dan sesuai prosedur, bahkan sebagian dari mereka masih memercayai mitos atau hanya berdasar 'kata orang'.
Memang dapat disyukuri, rasa kepedulian masyarakat kita ini sangat tinggi. Seperti contoh, saat terjadi kecelakaan di jalan raya, maka warga akan berbondong-bondong untuk mengerubungi korban, dan berusaha memberikan pertolongan sebisanya.Â
Namun, pemberian pertolongan yang tidak sesuai prosedur itu yang dapat berakibat fatal bagi korban apabila ditangani tidak dengan prosedur yang sesuai standar medis.Â
Resikonya dapat sangat besar bahkan malah pertolongan yang kita lakukan jika tidak didasari dengan ilmu yang memadai, malah dapat memperparah kondisi korban. Oleh karena itulah Pendidikan ilmu pertolongan pertama sangat penting untuk diadakan. Tidak terkecuali di lingkup pelajar/sekolah.
Mengapa Pelajar? Tidak seperti di masyarakat dimana terdapat banyak fasilitas kesehatan yang siap sedia memberikan bantuan, di lingkungan sekolah hanya terdapat warga sekolah yang didominasi oleh murid dan guru dengan fasilitas terbatas seperti UKS yang tidak semua sekolah memilikinya, atau tidak semua UKS memiliki petugas yang selalu berjaga.Â
Maka peran utama untuk memberikan pertolongan harus diambil oleh guru dan murid sebagai pelaku utama proses pembelajaran.
Guru-guru sebaiknya dibekali dengan pengetahuan yang memadai mengenai ilmu pertolongan pertama. Sehingga, diharapkan dapat menjadi contoh kepada murid-muridnya tentang bagaimana memberikan pertolongan yang baik. Terutama kepada murid-murid yang masih kecil seperti di tingkat SD maupun TK.Â