Mohon tunggu...
hen dra
hen dra Mohon Tunggu... -

Lahir dijakarta, walaupun besar dan tinggal dibekasi, saat ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranting

9 Juni 2014   17:05 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

2014.

Semua ranting bernyala-nyala
Beradu tenaga, cahaya, warna, dan kehangatan
Malam untuk jadi juara.

Lidah api genting
Ranting api unggun
Bangun berarang dan abu.

Sengit pula dengan makna nyanyian pelantun
Nada akor gitar pemetik berkejar-kejaran
Terkadang tepukan berkeliling riuh sempurna.

Semula ranting berserakan
Terkumpul habis dan mati
Dengan datangnya matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun