PERAN MAJELIS TA’LIM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS UMAT DI ERA GLOBALISASI
Â
Pembinaan hidup beragama tidak dapat diabaikan lagi guna mewujudkan  generasi yang kuat mental spritualnya. Membentuk karakter dan iman yang kuat dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan memberikan pendidikan agama dapat membentuk karakter (akhlak) yang baik dan iman yang kuat.
Tidak diragukan lagi bahwa setiap umat Islam harus mendapatkan pembinaan Agama agar kehidupannya tidak kosong dari nilai-nilai Islam, karena dengan menguasai nilai-nilai Islam mereka dapat mengendalikan diri serta dapat meraih nilai kesempurnaan yang meliputi segi-segi  fundamental duniawi dan ukhrawi.
Kita adalah umat islam yang hidup di era globalisasi ini seiring dengan perkembangan zaman teknologi dan ilmu pengetahuan negara Barat semakin maju, kita sebagai umat Islam juga tidak boleh kalah dengan negara Barat kita. Nah, disinilah majelis ta’lim memainkan peran pentingnya sebagai lembaga pendidikan Islam. Kata majelis ta’lim ini sendiri berasal dari bahasa dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata majelis dan ta’lim. Majelis berarti tempat duduk, tempat siding atau dewan, sedangkan ta’lim merupakan masdar dari ilmu yang berarti pengajaran.
Peran dari Majelis Ta’lim inilah untuk mengajarkan dasar-dasar ajaran Islam kepada jamaah-jamaah yang hadir yaitu pemahaman Islam tentang aqidah yang telah terangkum dalam rukun iman dan syariah yang terangkum dalam rukun Islam. Karena hal tersebut sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan diamalkan setiap orang Islam sebagai bekal.
Maka dari itu saya melakukan penelitian mengenai salah satu Majelis Ta’lim yang ada di kota Langsa yaitu Majelis the Aswaja kota Langsa  yang mana majelis ini diasuh oleh Tgk.Mustafa Kamal bin Tgk.H.Muhammad Usman (Abu Seuriget), adik dari Tgk.Murdani Muhammad (abana murdani), Waled Khalil Seuriget dan Tgk.Shalahuddin (abati birem puntong). Tgk.Mustafa kamal ini juga pengasuh Majelis Al-Istiqamah dan mudir Dayah Bustanul Khairat Al-Aziziyah. Majelis ini sendiri sudah memiliki markasnya sendiri yang berada di Jln. Ahmad Yani lr.Hotel Kartika, Langsa. Majelis the Aswaja kota Langsa ini sendiri lembaga non-formal pendidikan Islam yang termasuk termahsyur di kota langsa sendiri yang mana jamaah yang berhadir disini berasal dari semua kalangan dari laki-laki, perempuan, remaja, pemuda, dewasa, hingga orang yang lanjut usia dan dari kalangan ekonomi bawah hingga kalangan ekonomi atas juga turut hadir menjadi jamaah dari majelis ini.
Majelis ini diresmikan pada tahun 2019 dan dipesijuk sekaligus peuphon kitab yang merupakan tradisi mengawali pembelajaran kitab yang telah ada di Aceh sejak lama yang dilakukan di makam Abu Seuriget dengan dipimpin oleh Tgk.Shalahuddin (abati birem puntong), warga sekitar sangat antusias dan bersemangat dikarena telah berdirinya majelis ini. Para jamaah dan masyarakat sekitar juga berharap dengan adanya majelis ini dapat membantu meningkatkan kualitas moral umat Islam generasi di era globalisasi ini.
Adapun kegiatan yang di lakukan oleh majelis ini berupa pengajian kitab tastafi (tasawuf,tauhid,fiqih) disertai dengan tanya jawab antara jamaah kepada Tgk.Mustafa kamal dan pembacaan kitab Raja Shalawat yang kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap minggu di hari selasa malam rabu setelah waktu shalat Isya sampai selesai. Kitab yang di bahas disini antar lain sebagai berikut.
- Kitab Al-Hikam jilid II karangan Ibn Attailah (kitab tasawuf).Â
- Kitab Tauhid.
- Kitab Kifayatul Ghulam fi Bayan Arkani Islam karangan Syaikh Ismail Khalidi Minangkabau 1275 H – 1858 H. (kitab fiqih).
- Kitab Raja Shalawat karangan Abuya Syaikh H.Adnan Mahmud Bakongan Aceh Selatan (kitab maulid).
Dokumentasi kegiatan MtA kota Langsa, pembacaan kitab Raja Maulid dalam rangka perayaan maulid Rasulullah SAW 1442 H (Langsa, 6 desember 2020)
Metode yang digunakan oleh majelis the Aswaja kota Langsa dalam pengajian kitab tastafi (tasawuf,tauhid,fiqih) ada beberapa macam :
- Pertama, ada metode dengan ceramah, metode ini menggunakan dua cara yang mana yang pertama adalah ceramah umum, ini dilakukan ketika Tgk.Mustafa Kamal bertindak aktif memberikan pembelajaran dan nasihat sedangkan para jamaah bertindak pasif mendengarkan dan menerima materi yang diberi. Sedangkan metode ceramah yang kedua adalah ceramah terbatas, ini biasanya dilakukan dengan tanya jawab antara jamaah kepada Tgk.Mustafa Kamal.
- Kedua, ada metode halaqah, disini  Tgk.Mustafa Kamal memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab tertentu. Sedangkan jamaah mendengarkan sambil menyimak kitab yang sama.
Tanggapan dari jamaah dan masyarakat sekitarpun sangat baik dan bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kemudahan kepada mereka untuk menuntut Ilmu melalui majelis ini, kata salah satu dari jamaah berhadir pada malam itu. Manfaat dan tujuan dari majelis ta’lim ini antara lain sebagai berikut.
- Tempat belajar, untuk menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong pengamatan agama.
- Tempat kontak sosial, untuk memperkuat ukhuwah/tali silaturahmi agar dapat menciptakan persatuan dan kesatuan umat islam.
- Mewujudkan minat sosial, untuk meningkatkan kesadaran dan kesejahtraan rukun tetangga (RT) dan lingkungan jamaah dan masyarakat sekitar.
- Tujuan umum : meningkatkan kualitas dan amalan keagamaan pad setiap pribadi muslim terkhususnya di kota Langsa untuk mengacu pada keseimbangan iman dan taqwa.
- Tujuan khusus : meningkatkan kemampuan  dan peranan majelis ta’lim.
- Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran beragama dikalangan masyarakat Islam, khususnya bagi para jamaah.
- Meningkatkan amal ibadah masyarakat dengan mempererat silahturahmi antar jamaah, pembinaan kader dikalangan umat Islam serta upaya pemerintah dalam membina masyarakat kearah taqwa dan mensukseskan program pemerintah terutama dibidang pembangunan spritualnya.