Mohon tunggu...
Muhammad Haykal Bayu Priatama
Muhammad Haykal Bayu Priatama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

langkah awal menjadi penulis profesional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penambangan Minyak dan Gas Bumi di Kalimantan: Dampak, Tantangan, dan Solusi

19 Oktober 2024   09:31 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses pembentukan minyak dan gas bumi | Foto : HdsPicture

Minyak dan gas bumi adalah salah satu sumber daya alam yang paling bernilai dalam memenuhi kebutuhan energi global. Minyak bumi (petroleum) merupakan campuran cairan hidrokarbon yang dihasilkan dari sisa-sisa organisme laut yang terkubur jutaan tahun lalu di bawah lapisan sedimen. Gas bumi, atau gas alam, terdiri dari metana dan sejumlah kecil hidrokarbon lainnya. Kedua sumber daya ini digunakan secara luas untuk bahan bakar kendaraan, listrik, produksi plastik, dan berbagai produk industri lainnya.

Proses pembentukan minyak dan gas bumi terjadi melalui proses geologis yang memakan waktu jutaan tahun. Bahan organik, seperti ganggang dan tumbuhan laut yang mati, tertimbun di dasar laut bersama lumpur dan sedimen. Dengan waktu, lapisan sedimen tersebut menumpuk dan mengalami tekanan dan suhu tinggi, menyebabkan dekomposisi bahan organik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak atau gas. Minyak dan gas ini kemudian terperangkap di dalam lapisan batuan reservoar di bawah permukaan bumi, yang disebut dengan jebakan minyak.  

Kalimantan merupakan salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi. Di Kalimantan, minyak dan gas bumi banyak ditemukan di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Daerah-daerah seperti Balikpapan, Tarakan, dan Kutai adalah kawasan penghasil minyak yang signifikan. Beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Kalimantan dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas meliputi:

  • Pertamina, perusahaan minyak dan gas nasional yang mengelola sebagian besar ladang minyak di Kalimantan.

Gambar 2. PT. Pertamina Asset 5 Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan | Foto : Bisnis
Gambar 2. PT. Pertamina Asset 5 Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan | Foto : Bisnis
  • Chevron, perusahaan multinasional yang beroperasi di Kalimantan melalui pengelolaan beberapa ladang minyak dan gas

Gambar 3. Chevron Indonesia Company yang berada di Balikpapan,  Kalimantan Timur | Foto : Reuters
Gambar 3. Chevron Indonesia Company yang berada di Balikpapan,  Kalimantan Timur | Foto : Reuters
  • Total, perusahaan energi asal Prancis yang juga terlibat dalam pengelolaan ladang gas bumi di wilayah Mahakam, Kalimantan Timur.

Gambar 4. PT. Total E&P Indonesia Blok Mahakam | Foto : Lasman Simanjuntak
Gambar 4. PT. Total E&P Indonesia Blok Mahakam | Foto : Lasman Simanjuntak

Eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi di Kalimantan memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, khususnya dari sudut pandang geologi dan ekologi. Beberapa dampak lingkungan yang sering terjadi adalah:

  • Pencemaran air dan tanah: Tumpahan minyak dari pengeboran atau kebocoran pipa dapat mencemari sumber air tawar dan tanah, yang merusak ekosistem serta mengancam kesehatan manusia dan satwa liar.
  • Intrusi air asin: Kegiatan pengeboran yang terlalu dalam atau tidak terkendali dapat menyebabkan air asin dari laut masuk ke dalam sumber air tawar di bawah permukaan, mengganggu pasokan air bersih di daerah sekitar.
  • Emisi gas berbahaya: Proses eksplorasi dan produksi minyak serta gas sering kali melepaskan emisi gas seperti metana dan gas-gas lainnya yang dapat mencemari udara. Gas ini berkontribusi terhadap pemanasan global serta berdampak negatif pada kualitas udara.
  • Kerusakan lapisan tanah: Aktivitas penambangan menyebabkan penurunan kualitas tanah akibat pengeboran yang merusak struktur alami tanah. Hal ini berpotensi menyebabkan tanah longsor, erosi, dan penurunan tanah yang parah.

Untuk meminimalkan dampak negatif penambangan minyak dan gas bumi, berbagai langkah penanggulangan harus dilakukan, termasuk:

  • Teknologi ramah lingkungan: Penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam pengeboran, seperti teknologi yang dapat mendeteksi kebocoran lebih dini atau yang mampu menangkap gas buangan untuk diolah kembali, menjadi salah satu solusi. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) misalnya, dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer.
  • Rehabilitasi lingkungan: Setelah kegiatan eksplorasi selesai, penting bagi perusahaan untuk melakukan rehabilitasi lingkungan dengan mengembalikan tanah yang rusak, menanam kembali vegetasi, dan memulihkan ekosistem yang terganggu.
  • Pengawasan dan regulasi yang ketat: Pemerintah harus menerapkan regulasi yang ketat dalam hal izin penambangan dan pengawasan terhadap kegiatan operasional perusahaan. Pengelolaan limbah yang tepat dan pencegahan tumpahan minyak harus menjadi prioritas.
  • Pengelolaan risiko intrusi air laut: Penerapan teknik pengeboran yang tepat dan pemantauan kualitas air bawah tanah sangat penting untuk mencegah terjadinya intrusi air laut. Penggunaan sumur pemantauan dapat membantu mendeteksi perubahan kualitas air pada tahap awal.
  • Pendekatan berkelanjutan: Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau biomassa akan menjadi langkah jangka panjang yang berkelanjutan dalam mengurangi eksploitasi minyak dan gas bumi yang berpotensi mencemari lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun