ku tata dengan rapih perihal kata-kata. Ku tulis dengan ikhlas untuk mu yang baru ku kenal, Hingga jadi puisi yang berisi tentang mu gadis Tidore.
Bait-bait dalam puisi adalah awalan perkenalan
Bacalah agar kita bisa erat seperti sepasang burung yang beristirahat disebuah ranting.
Kau adalah ratu yang coba ku ukir diatas batu,
Lewat kata yang ku sulap jadi puisi, bacalah, agar kau tahu bahwa aku adalah lelaki Halmahera yang tak pernah rapuh.
Dengan puisi yang sederhana, aku ingin mengenalmu dengan sempurna dan juga sungguh. Sebab, kau adalah gadis yang selalu dilindungi oleh kami orang-orang Fagogoru.
Tidore, itulah asal mu. Sebatas lewat beranda Via WhatsApp aku mengenal mu. Meski rupa mu belum ku lihat betul dengan mata, tapi kuat rasa untuk berteman dengan mu telah mengakar.
Aku adalah lelaki timur Halmahera, yang mencoba merayu mu dengan puisi meski masih malu-malu. Akan ku lawan, meski nanti kita akan terpisah oleh jarak yang tak bisa di ukur.
Kau gadis Tidore, terima lah puisi ini sebagai perkenalan paling sederhana. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H