Pada hari sabtu 7/2, Liga Inggris kembali lagi menampilkan laga yang mengejutkan. Leicester City yang berada di Puncak Klasemen sementara berhasil mengalahkan penantang kuatnya Manchester City dengan skor yang meyakinkan 3-1 di Etihad yang merupakan kandang dari Manchester City. Hasil tersebut mengokohkan posisi Leicester City tetap berada di puncak klasemen dengan 53 Poin sedangkan, Manchester City harus turun tahta ke Peringkat 4 karena di laga lainnya duo london, Arsenal dan Tottenham berhasil menang. Laga Leicester kontra Manchester tersebut dapat membuktikan bahwa liga Inggris merupakan liga yang penuh kejutan dan memang pantas untuk ditonton, sehingga wajar liga inggris merupakan liga paling favorit dibandingkan dengan liga-liga lainnya saat ini.
Leicester City saat ini merupakan tim paling fenomal di liga inggris. Sebelum mengalahkan Manchester City, mereka mengalahkan tim besar lainnya yaitu liverpool dengan skor yang meyakinkan 2-0. Leicester saat ini berhasil membuat dobrakan terhadap tim-tim mapan lainnya seperti Arsenal, Chelsea, Duo Manchester, dan Liverpool. Mereka memperlihatkan bahwa untuk menguasai liga inggris, bukan dilakukan oleh tim yang penuh bintang dan mahal ataupun dana yang besar. Akan tetapi dapat dilakukan oleh kerja sama tim, efisiensi dan efektifitas, kordinasi antar lini, dan pelatih yang berpengalaman. Leicester City seperti david diantara para goliath di liga inggris dan berhasil mengalahkan mereka dengan batu-batu kecil. Jangan lupakan juga aksi Jamie Vardy yang berhasil memecahkan rekor dengan 11 gol beruntun di liga inggris yang sebelumnya dipegang oleh Legenda Manchester United Ruud Van Nisterooy.Â
Kekuatan sebenarnya dari Leicester City adalah kolektivitas para pemain dan tidak adanya pemain yang menonjol atau one man team. Permainan Leicester yang cenderung konsisten karena keahlian Claudio Raineri yang mempunyai pengalaman untuk melatih tim-tim besar. Leicester City dibandingkan dengan tim-tim besar pesaingnya, termasuk tim yang memiliki data pemain yang sedikit dalam hal cedera pemain. Oleh karena itu, mereka dalam setiap pekannya dapat menampilkan tim terbaiknya setiap minggu tanpa perlu melakukan rotasi. Selain itu juga mereka tidak terbebani dengan adanya jadwal pertandingan di liga eropa (champion dan europa) dibandingkan tim-tim pesaingnya, yang mempunyai jadwal padat. Ada keuntungan lainnya dari Leicester City adalah inkonsistensi dari tim-tim besar seperti Arsenal, Chelsea, Manchester United, dan Liverpool, sehingga tim-tim besar tersebut sulit untuk menampilkan permainan terbaiknya. Terutama Chelsea dan Liverpool yang masih beradaptasi dengan pelatih barunya.
Berhasilnya leicester City menduduki puncak klasmen salah satunya karena  moncernya pasangan Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Sampai saat ini Jamie Vardy telah membuat 18 gol dan 3 assists sedangkan Mahrez membukukan 13 goal dan 9 assists. Para pemain tersebut membuktikan bahwa dirinya tidak kalah dengan para pemain yang mempunyai nama besar seperti Sergio Aguero, Diego Costa, dan Olivier Giroud. Siapa sangka, pada musim ini, liga inggris memunculkan nama-nama from zero to hero seperti mereka berdua (Vardy dan Mahrez), padahal pada awal mula liga inggris tidak ada yang memprediksi mareka akan menembus papan atas liga inggris.
Perjalanan liga inggris masih panjanga hingga mei. Apakah leicester city dapat membuat kejutan dan akhirnya menjadi juara liga inggris. Hal ini menjadi rekor tersendiri terutama di era sepakbola modern, karena jarang sekali tim-tim non unggulan sama sekali dapat berada di puncak klasemen bahkan menjadi juara di liga inggris pula.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H